MEDIA PAKUAN - Anjloknya harga emas ditenggarai oleh perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.
Penurunan harga minyak bumi juga menjadi penyebab, hal itu karena dapat membantu aset-aset likuiditas lainnya berisiko rebound (melambung).
Sehari sebelumnya pada Selasa, 8 Maret 2022, emas berada di angka 47,4 dolar AS atau sekitar 2,37 persen (2.043,30 dolar AS).
Angka tersebut merupakan kali pertama harga emas menetap di atas 2.000 dolar, sejak Agustus 2020.
Namun, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman pada April di divisi Comex New York, mencatat harga emas turun drastis 55,1 dolar AS atau 2,7 persen, ditutup pada harga 1.988,2 dolar As.
Imbas perang Rusia dan Ukraina, membuat beberapa deeskalasi (kegiatan menurun) pada Rabu 9 Maret, dan menjadikan harga minyak mentah turun hingga dua digit.
Baca Juga: Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Lagi
Hal tersebut berguna memberikan bantuan kepada ekonomi AS yang sempat dihantam inflasi, sementara emas mengikuti lebih rendah.