MEDIA PAKUAN - Dampak dari perselisihan Rusia membuat sejumlah media besar melarang akses iklan untuk negara ini.
Salah satu media raksasa yang melarang akses iklan di Rusia itu yakni platform Facebook.
Facebook mengatakan bahwa pihaknya mengambil langkah untuk membatasi sejumlah akses iklan di negara yang tengah berada dalam konflik ini.
Baca Juga: Bibi Andriansyah Berulang Tahun, Keluarga H Faisal dan Dewi Zuhriati Kompak Ziarahi Makam Almarhum
Dampak yang akan terjadi setelah pembatasan ini ialah menipisnya pendapatan uang yang diperoleh Rusia di media sosial.
Hal tersebut disebabkan akibat pergerakan invasi dari militer yang berada dalam naungan Vladimir Putin memasuki area Ukraina.
Baca Juga: Tidak Disangka! Ternyata Di Arab Saudi Ada Penjual Paksa Depan Majidil Haram, Youtuber Ini Jadi Korbannya
"Kami sekarang melarang media pemerintah Rusia menjalankan iklan atau memonetisasi di platform kami di mana pun di dunia," kata Nathaniel Gleicher selaku kepala kebijakan keamanan Facebook.
Selain itu, perusahaan Meta juga mengatakan bahwa pembatasan ini dilakukan setelah pemerintah Rusia menolak perintah untuk tidak lagi menggunakan label peringatan atas konten di platformnya.
"Kami sekarang melarang media pemerintah Rusia menjalankan iklan atau memonetisasi di platform kami di mana pun di dunia," kata Nathaniel Gleicher selaku kepala kebijakan keamanan Facebook.
Selain itu, perusahaan Meta juga mengatakan bahwa pembatasan ini dilakukan setelah pemerintah Rusia menolak perintah untuk tidak lagi menggunakan label peringatan atas konten di platformnya.
Baca Juga: Perjuangan yang Tidak Sia-Sia, TKW Taiwan Ini Dibayar Rp12 Juta Hanya dengan Melayani Majikannya Saja
"Kemarin, pihak berwenang Rusia memerintahkan kami untuk menghentikan pemeriksaan fakta independen dan pelabelan konten yang diposting di Facebook oleh empat organisasi media milik negara Rusia," kata Nick Clegg dari pihak Meta.
Dalam sebuah pernyataan, pemerintah Rusia menolak akan perintah larangan tersebut.
"Kemarin, pihak berwenang Rusia memerintahkan kami untuk menghentikan pemeriksaan fakta independen dan pelabelan konten yang diposting di Facebook oleh empat organisasi media milik negara Rusia," kata Nick Clegg dari pihak Meta.
Dalam sebuah pernyataan, pemerintah Rusia menolak akan perintah larangan tersebut.
Baca Juga: Kisah Kaki Kyai Terbakar Ketika Menginjak Lantai Masjidil Haram, Ternyata Ini Perbuatan yang Dilakukannya
Pihak Rusia sendiri menuduh platform Facebook ini telah melanggar hak-hak yang dimiliki oleh warga negara Rusia.
Selain itu, pihak facebook sendiri telah memberikan fitur privat untuk setiap warga negara Ukraina.
Fitur tersebut dimaksudkan untuk menjaga privasi dan keamanan bagi para warga negara Ukraina.
Pihak Rusia sendiri menuduh platform Facebook ini telah melanggar hak-hak yang dimiliki oleh warga negara Rusia.
Selain itu, pihak facebook sendiri telah memberikan fitur privat untuk setiap warga negara Ukraina.
Fitur tersebut dimaksudkan untuk menjaga privasi dan keamanan bagi para warga negara Ukraina.
Baca Juga: Kocak! Lucinta Luna Rebut Fadly Faisal dari Marissya Icha, Netizen Jadikan Judul Film
Kepala Kebijakan Keamanan facebook, Nathaniel Gleicher, mengatakan bahwa pihaknya sendiri telah mendirikan pusat operasi khusus untuk memantau segala situasi dan kondisi di tengah ketegangan Rusia dan Ukraina.***
Kepala Kebijakan Keamanan facebook, Nathaniel Gleicher, mengatakan bahwa pihaknya sendiri telah mendirikan pusat operasi khusus untuk memantau segala situasi dan kondisi di tengah ketegangan Rusia dan Ukraina.***