Amerika Serikat Sesali Penyerangan Rusia ke Ukraina, Joe Biden Sebut Putin Penjahat Dunia

- 25 Februari 2022, 11:50 WIB
Presiden AS Joe Biden
Presiden AS Joe Biden /instagram@joebiden/

MEDIA PAKUAN - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyesalkan serangan yang telah dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina sampai sebut Vladimir Putin sebagai penjahat.

Joe Biden juga menyebutkan bahwa Vladimir Putin dan negaranya Rusia akan menghadapi konsekuensi dari peperangan tersebut.

Akan tetapi, Joe Biden telah mengatakan bahwa dia tidak memiliki rencana untuk bertemu dengan Vladimir Putin.

Baca Juga: Gemas! Dipakaikan Kalung, Lucinta Luna Mengaku Benar-benar Jatuh Cinta pada Fadly Faisal

Karena ia menambahkan bahwa Amerika Serikat menentang para pengganggu dan mereka membela kebebasan.

Namun Presiden Amerika Serikat tersebut menjelaskan bahwa pasukannya tidak akan terlibat dalam konflik Rusia dan Ukraina tersebut.

"Pasukan kami tidak akan terlibat dalam konflik dengan Rusia di Ukraina," ucap Joe Biden.

Baca Juga: Serangan Rudal Menghantam Pos Perbatasan Ukraina, Hari Pertama Tewaskan 137, Presiden Ukraina Gram

Joe Biden menambahkan bahwa hal tersebut bukanlah masalah keamanan yang sebenarnya. Karena dia menganggap kejadian tersebut sebagai agresi keinginan dari Putin untuk kerajaan.

"Ini bukan tentang masalah keamanan yang sebenarnya, ini tentang agresi telanjang tentang keinginan Putin untuk kerajaan, dengan cara apa pun yang diperlukan." sambungnya.

Tapi jika Rusia menyerang negara-negara Nato, Joe Biden menyebutkan Amerika Serikat akan terlibat dan memberikan sangsi melebihi SWIFT.

Baca Juga: Kocak! Sering Tampil dengan Lucinta Luna, Fadly Faisal Malah Dinilai Netizen Salah Bergaul

"Jika Putin benar-benar pindah ke negara-negara NATO, Amerika Serikat akan terlibat." lanjutnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa Putin memiliki ambisi yang lebih jauh dan menginginkan membangun kembali bekas Uni Soviet.

"Putin memiliki ambisi yang jauh lebih besar daripada Ukraina,dia ingin membangun kembali bekas Uni Soviet. Sanksi yang kami berikan melebihi SWIFT,itu adalah sanksi yang berat." tuturnya.

Sekarang pejabat Ukraina juga telah mendesak AS dan Barat agar memandang lebih jauh serta memotong Rusia dari sistem keuangan SWIFT.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: Marca


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah