MEDIA PAKUAN - Ukraina menyampaikan protes keras terhadap Rusia yang telah melakukan blokade di Laut Hitam, Laut Azov dan Selat Kerch.
Rusia berdalih itu dilakukan dalam rangka untuk agenda pelatihan angkatan laut Rusia. Melansir anadolu 10 februari 2022.
Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan, manuver yang belum pernah terjadi sebelumnya membuat navigasi di kedua laut tertutup.
"Ini adalah gangguan terhadap perairan internasional dan tidak dapat dibenarkan, blokade akan berdampak terutama perdagangan, yang dapat menyebabkan konsekuensi ekonomi dan sosial yang kompleks, terutama untuk pelabuhan Ukraina," katanya.
Ukraina menganggap tindakan agresif Moskow tersebut sebagai hal tidak bisa diterima.
Laut Azov berada di timur laut Semenanjung Krimea, yang dianeksasi Rusia dari Ukraina pada Maret 2014.
Selat Kerch yang sempit menghubungkan Laut Azov dan Laut Hitam.
Baca Juga: Gareth Bale Bakal Kembali Ke Tottenham Hotspurs Setelah Habis Kontrak di Real Madrid Berakhir
"Ini adalah manifestasi dari pengabaian terbuka terhadap norma dan prinsip hukum internasional, termasuk Piagam PBB, resolusi Majelis Umum PBB dan Konvensi PBB tentang Hukum Laut," tambahnya.
AS dan sekutunya telah memperingatkan serangan yang akan segera terjadi, dan mengancam Rusia dengan konsekuensi berat. Namun Moskow menepis tuduhan itu.***