MEDIA PAKUAN - Perdana Menteri Lithuania, Ingrida imonytė, adalah salah satu politisi Eropa yang vokal dalam masalah hal demokrasi dan kepemimpinan
Sikap nya yang selalu menentang sistem Otokrasi, telah membawa negara itu berada di garis depan konflik ideologis. Tidak hanya dengan Rusia bahkan dengan China.
Dia secara terang-terangan mengatakan bahwa Moskow dan Beijing merupakan ancaman yang sama. Monytė menyatakan bahwa barat harus bersatu menghadapi dua negara adidaya itu.
Ingrida imonytė menyatakan bahwa latihan militer Rusia sudah berlangsung sejak pada tahun 2021, hal tersebut bisa dikatakan bahwa Rusia telah berada di Belarusia tanpa batas waktu.
Ia menambahkan lanskap keamanan negara-negara Baltik dan Eropa timur tengah terancam dan membuat perubahan yang signifikan dengan hadirnya Rusia.
Perdana Menteri Lithuania ini menganggap Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko lemah secara politik.
Menurutnya setelah pemilihan dan demonstrasi pada Agustus 2020 di Belarus, Lukashenko sekarang tidak punya pilihan tentang apa yang bisa dilakukan
“Sebelumnya dia telah membujuk Uni Eropa, membebaskan beberapa tahanan demi uang,"katanya.
Bahkan dia menuduh Lukashenko memainkan strategi ganda, tetapi dia tidak bisa melakukannya lagi. Tidak ada yang menganggapnya sah di Belarusia. Dia membutuhkan uang dan bantuan Rusia untuk bertahan hidup. "Dia bergantung pada mereka,"ungkapnya.
Belarusia telah mengancam bahwa pihaknya akan memblokir ekspor kalium ke lithuania.
Lithuania yang mendukung Taiwan sudah mendapatkan sanksi dari China karena telah membuka kantor perwakilan Taiwan di Vilnius.
China juga telah memangkas perdagangan dan memaksa perusahaan-perusahaan China untuk keluar dari Lithuania.