Sistem pertahanan ini akan digunakan di kepulauan tersebut yang diklaim oleh China sebagai wilayahnya.
Hal tersebut diungkapkan salah satu sumber di Pentagon mengatakan pada hari Senin.
Baca Juga: Negerinya Para Sultan! Ribuan Truk Kontainer Dibuang Begitu Saja oleh Orang Arab Saudi, Kenapa Ya?
AnehBaca Juga: Hal Aneh Dirasakan Jamaah Umroh ini Ketika Ditanah Suci Banyak orang Tidak Dikenal Memberi Sesuatu?
Sebagai syarat de facto yang diminta oleh kedutaan Taiwan di Washington.
Badan Keamanan Pertahanan AS atau DSCA mengatakan pihaknya telah menyampaikan sertifikasi yang diperlukan kepada Kongres Amerika setelah nanti disetujui oleh Departemen Luar Negeri.
Baca Juga: Bukan Fadly, Marissya Icha Didukung Netizen Jalin Hubungan dengan Frans Faisal
Dalam pernyataannya DSCA mengatakan "Peningkatan ke Sistem Pertahanan Udara Patriot akan membantu meningkatkan keamanan penerima dan membantu menjaga stabilitas politik, keseimbangan militer, ekonomi dan kemajuan di kawasan itu."
"Penjualan yang diusulkan ini melayani kepentingan nasional, ekonomi, dan keamanan AS dengan mendukung upaya berkelanjutan penerima untuk memodernisasi angkatan bersenjatanya dan untuk mempertahankan kemampuan pertahanan yang kredibel," kata badan tersebut.
Dalam pernyataannya DSCA mengatakan "Peningkatan ke Sistem Pertahanan Udara Patriot akan membantu meningkatkan keamanan penerima dan membantu menjaga stabilitas politik, keseimbangan militer, ekonomi dan kemajuan di kawasan itu."
"Penjualan yang diusulkan ini melayani kepentingan nasional, ekonomi, dan keamanan AS dengan mendukung upaya berkelanjutan penerima untuk memodernisasi angkatan bersenjatanya dan untuk mempertahankan kemampuan pertahanan yang kredibel," kata badan tersebut.
Baca Juga: Mengharukan! Wanita Afganistan Tulis Surat Kepada Angelina Jolie, Begini Respon Sang Artis
Sementara itu kontraktor utama dalam pengadaan ini adalah Raytheon Technologies dan Lockheed Martin.
"Dalam menghadapi ekspansi militer China yang berkelanjutan dan tindakan provokatif, negara kami akan menjaga keamanan nasionalnya dengan pertahanan yang solid, dan terus memperdalam kemitraan keamanan yang erat antara Taiwan dan Amerika Serikat," katanya dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu kontraktor utama dalam pengadaan ini adalah Raytheon Technologies dan Lockheed Martin.
"Dalam menghadapi ekspansi militer China yang berkelanjutan dan tindakan provokatif, negara kami akan menjaga keamanan nasionalnya dengan pertahanan yang solid, dan terus memperdalam kemitraan keamanan yang erat antara Taiwan dan Amerika Serikat," katanya dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Marc Marquez Curi Perhatian Unggah Foto Berlatar Welcom to Lombok
Taiwan akan mendapatkan rudal Patriot yang lebih baru, pembuatannya dilakukan selama pertemuan 2019 dengan pejabat AS di pemerintahan Presiden Donald Trump.
Taiwan akan mendapatkan rudal Patriot yang lebih baru, pembuatannya dilakukan selama pertemuan 2019 dengan pejabat AS di pemerintahan Presiden Donald Trump.
Kementerian mengatakan kesepakatan itu diharapkan terealisasi dalam waktu satu bulan.
Taiwan mengeluhkan tindakan angkatan udara China yang selalu mengacaukan zona pertahanan udaranya, Washington memandang hal tersebut merupakan upaya Beijing untuk menekan.
Amerika Serikat tidak memiliki hubungan resmi dengan Taiwan, namun menjadi pendukung terbesarnya dan terikat oleh hukum untuk menyediakan sarana militer untuk membela diri.
Para pejabat AS terus mendorong Taiwan untuk memodernisasi militernya, menjadikannya yang diumpamakan seekor "landak" yang sulit diserang China, yang membuat marah China.
Baca Juga: Pasca Dugaan Tindak Kekerasan, Nike Resmi Putus Kemitraan dengan Mason Greenwood: MU Berikan Skorsing
Duta Besar China untuk Amerika Serikat bulan lalu mengingatkan bahwa kedua negara adidaya itu bisa berakhir dalam konflik militer jika Washington mendorong kemerdekaan Taiwan.***
Duta Besar China untuk Amerika Serikat bulan lalu mengingatkan bahwa kedua negara adidaya itu bisa berakhir dalam konflik militer jika Washington mendorong kemerdekaan Taiwan.***