Kamboja Berselingkuh dengan China, AS Marah Embargo Pasokan Senjata dan Peralatan Militer

- 23 Desember 2021, 12:30 WIB
Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen mendesak agar Junta Militer Myanmar tetap diundang di setiap pertemuan negara-negara anggota ASEAN
Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen mendesak agar Junta Militer Myanmar tetap diundang di setiap pertemuan negara-negara anggota ASEAN /Reuters

MEDIA PAKUAN- Kemarahan Negara Kamboja kian memuncak kepada Amerika Serikat (AS), usai Gedung Putih memberlakukan serangkaian sanksi terhadap Kamboja.

Kamboja di anggap telah berselingkuh dengan China, tak hanya itu As juga mencabut pasokan senjata dan peralatan militer pada Kamboja.

Dasar itulah Perdana Menteri Kamboja Hun Sen memerintahkan militer negaranya untuk menghancurkan atau mengandangkan ke gudang semua senjata buatan Amerika Serikat.

Baca Juga: Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie Beserta Supir Pribadinya Hadapi Vonis JPU Kasus Penyalahgunaan Narkoba Hari Ini

Melansir dari Rueters. Alasan dari reaksi keras pemimpin Kamboja tersebut adalah karena tindakan provokatif dan ancaman sanksi AS yang dinilai keterlaluan.

Kemarahan Washington ini karena pelabuhan Ream di Kamboja selatan akan dijadikan pangkalan angkatan laut China dan bagian dari Jalan dan Sabuk Dunia Cina (New Silk Road) padahal selama ini, pelabuhan itu dibangun dengan dana bantuan dari AS.

Hal ini telah dibantah keras Kamboja. Dalam bantahan itu Hun Sen menulis di halaman Facebook-nya.

Baca Juga: Viral Dimedos Buat Penonton Tertawa, Almarhum Mbah Minto Tinggalkan Sisi Positif

Hun menuliskan “Embargo AS terhadap pasokan senjata adalah peringatan bagi generasi berikutnya warga Kamboja, kepada para pemimpin pemerintah. Jika Anda menginginkan blok pertahanan independen Anda harus bisa mandiri sendiri, jangan gunakan senjata Amerika.”

Halaman:

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah