Network
MEDIA PAKUAN - Di sebuah kamp hutan rahasia di negara bagian Karen Timur Myanmar, seorang pelatih kebugaran fitness dan warga sipil lainnya sedang berlatih bersama gerilyawan bersenjata untuk melawan pengambilalihan militer negara itu.
Mereka tinggal di bawah tenda-tenda darurat di perbukitan terpencil dekat perbatasan Thailand, para rekrutan baru ini belajar cara memasang senapan dan memasang detonator bom rakitan, ini adalah persiapan mereka untuk bertempur melawan tentara di balik kudeta 1 Februari.
Di lansir dari Reuters, yang berhasil mengambil gambar dan rekaman langka di kamp tersebut pada bulan September 2021.
Baca Juga: Baekhyun dan Sehun EXO Tepati Janji Tradisi Salju Pertama Untuk EXO-L
Para pria dan wanita muda terus berdatangan, mereka rela meninggalkan pekerjaan di kota untuk menjadi pejuang gerilya, menukar kaos bermerek dan gaun warna-warni dengan seragam tentara.
Beberapa orang mengatakan, mereka mengangkat senjata karena demonstrasi massa setelah kudeta mengalami kegagalan untuk menghalangi penguasa baru mereka, kini militer telah melakukan tindakan keras terhadap protes rakyat Myanmar.
Walaupun keputusan kudeta itu menuai kecaman internasional. Junta militer mengatakan itu menunjukkan bahwa tidak ada seorangpun kebal hukum dan sistem peradilan tidak memihak.
Juru bicara junta militer Myanmar tidak sedikitpun menanggapi terkait keberadaan kelompok pasukan perlawanan sipil lainnya yang tersebar di seluruh negeri Myanmar.
Baca Juga: Pelatih Vietnam Marah Pada Panitia AFF 2020 , Daging Babi Tidak Disediakan
