MEDIA PAKUAN - Ratusan imigran yang kembali ke Meksiko menjadi sasaran penculikan dan kekerasan, setelah mereka melintasi perbatasan AS.
Menurut kesaksian korban. Jorge Geovanni Díaz, dari Honduras, mengalami nasib naas setelah AS mengembalikan mereka ke Meksiko.
Saat itu Jorge dan putranya 7 tahun. Karena putus asa, dia memanggil penyelundup mereka, atau coyote.
Mereka dijemput di depan jembatan internasional dan dibawa ke sebuah bodega, di mana hampir 200 orang berharap bisa menyeberangi sungai lagi.
Tiba-tiba, orang-orang bersenjata masuk dan dengan kasar membawa mereka semua pergi. Ternyata Jorge dan anaknya selama 44 hari berada penangkaran.
Mereka menjadi sasaran bisnis kriminal kejam yang menculik mereka dan menyiksa mereka selama berminggu-minggu, memeras ribuan dolar uang tebusan dari kerabat mereka melalui telepon.
Apabila keluarga mereka yang diculik tidak memberi tebusan bisa berakhir dengan kematian.
Kimberlin Figueroa, migran Honduras lainnya, juga dikembalikan ke Meksiko oleh otoritas AS. “Mobil-mobil akan mendatangi saya dan berkata, 'Masuk ke sini, masuk ke sini, masuk ke mobil bersama kami.