Network
MEDIA PAKUAN - Wanita asal Meksiko Flora Marcelo mencoba menarik perhatian dengan menulis "Keadilan bagi yang hilang," di dinding putih kantor hak asasi manusia PBB di Mexico City.
Puluhan wanita bergabung dalam protes untuk menyerukan permohonan pertolongan terhadap penderitaan anak-anak dan kerabat lainnya yang terbunuh di tengah kekerasan perang narkoba yang berkepanjangan di Meksiko.
Seorang pendemo Marcelo mengatakan, Protes ini adalah tindakan "putus asa,".
Baca Juga: Member BTS Ini Disebut Tukang Tidur oleh Jin, Tapi Punya Peran Penting Banget di BTS
Sebelumnya, Marcelo telah menghabiskan waktu berminggu-minggu berkemah diluar kantor pemerintahan dengan puluhan wanita lainnya guna menyoroti kasus mereka.
"Mereka tidak mendengarkan kami, dan saya menginginkan keadilan untuk putri saya," katanya, dikutip Media Pakuan dari Reuters, Selasa, 16 Februari 2021.
Negara itu telah mencatat hampir 80 ribu orang yang hilang, kebanyakan dari meraka yang menghilang karena korban kekerasan terkait geng sejak "perang melawan narkoba" pada tahun 2006.
Baca Juga: Nekat Begal Pengendara Motor, 'Bocil' Depok Ditangkap Polsek Pondok Gede
Diketahui tindakanya ini bermula ketika anaknya Marcelo yang berumur 13 tahun menghilang pada bulan Oktober di rumahnya, Guerrero.
Guerrero merupakan daerah yang paling kejam di Meksiko.
Anak Marcelo ditemukan dalam keadaan tubuh yang sudah terpotong-potong beberapa hari setelah mengilang.
Baca Juga: Sinopsis Film Beirut (2018), Hadir di Bioskop TRANS TV Malam Ini, Selasa 16 Februari 2021
Marcelo mengetahui itu anaknya, karena ditemukannya pakaian anaknya tidak jauh dari tempat tersebut.
Seorang wanita dari Guerrero, Montserrat Ramirez juga mengatakan, suaminya menghilang pada bulan April.
Seorang wanita yang kehilangan puteranya selama 10 tahun di Mexico City, memakai pin yang berisi foto dan bertuliskan, "Pernahkah Anda melihat?"***
