MEDIA PAKUAN - Thailang melarang penyebaran berita hoaks alias "pesan palsu" dapat mengganggu keamanan.
Apalagi berita tersebut mempengaruhi kemampaun pemerintah untuk mengelola pandemi wabah Pandemi Covid-19, Jumat, 30 Juli 2021.
Perdana Menteri Prayuth Chan-Ocha mengatakan maraknya berita palsu yang beredar, menjadi masalah besar di Thailand. Akibatnya rakyat menjadi kebingungan.
"Bahkan merusak kemampuan pemerintah dalam menangani pandemi,"katanya.
Baca Juga: Pasca Video Diduga Adhisty Zara Ciuman dengan Niko Al Hakim Viral, Zara Matikan Kolom Komentar
Prayuth mengatakan Thailand memberlakukan larangan penyebaran berita palsu dan berita berlawanan dari fakta. Apalagi menyebabkan kepanikan, kesalahpahaman atau kebingungan.
"Mempengaruhi keamanan negara, menyalahgunakan hak orang lain, dan ketertiban atau moralitas yang baik dari rakyat,"katanya.
Menangani hal tersebut, Prayuth pemerintah menyerahkannya kepada regulator Komisi Penyiaran dan Telekomunikasi Nasional (NBTC).
Baca Juga: Bawakan Duren Untuk Raffi Ahmad, Ucok Baba Dibelikan Mobil Baru Oleh Raffi
Terutama untuk menyuruh platform layanan memutus akses internet ke alamat IP individu jika sudah ketahuan menyebarkan berita palsu dan melaporkannya kepada polisi untuk di proses tindak hukum.