MEDIA PAKUAN - Militer Myanmar menangkap pemimpin de facto Aung San Suu Kyi dan melancarkan kudeta.
Ujuk rasa terus bergejolak menantang kudeta hingga sekarang. Bentrok antara pasukan keamanan dan militan lokal tak bisa dielakan.
Baru-baru ini, Kelompok anti-junta Militer Myanmar ramai-ramai menunjukkan solidaritas untuk etnis Muslim Rohingya.
Baca Juga: Drama Korea Racket Boys Hina Indonesia, SBS Janjikan Satu Hal Ini ke Pemirsa
Para demonstran anti-junta militer Myanmar membanjiri media sosial dengan foto-foto diri mereka mengenakan pakaian hitam untuk mendukung komunitas Muslim Rohingya.
Sejak junta militer menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi dari kekuasaan dalam kudeta 1 Februari, gerakan anti-junta yang menuntut kembalinya demokrasi telah berkembang termasuk memperjuangkan hak-hak etnis minoritas.
Rohingya, yang sebagian besar Muslim, tidak diakui sebagai warga negara di Myanmar. Mereka sudah sejak lama mengalami penganiayaan di tanah airnya sendiri.
Ratusan ribu orang melarikan diri dari tindakan keras militer tahun 2017 ke negara tetangga Bangladesh.