Ramai-ramai Anti Junta Myanmar Tunjukan Solidaritas Etnis Rohingya, Bagaimana Nasib Aung San Suu Kyi?

- 17 Juni 2021, 14:20 WIB
Komunitas etnis Rohingya, korban kekerasan militer Myanmar, mengungsi di Bangladesh. Foto/REUTERS
Komunitas etnis Rohingya, korban kekerasan militer Myanmar, mengungsi di Bangladesh. Foto/REUTERS /

MEDIA PAKUAN - Militer Myanmar menangkap pemimpin de facto Aung San Suu Kyi dan melancarkan kudeta.

Ujuk rasa terus bergejolak menantang kudeta hingga sekarang. Bentrok antara pasukan keamanan dan militan lokal tak bisa dielakan.

Baru-baru ini, Kelompok anti-junta Militer Myanmar ramai-ramai menunjukkan solidaritas untuk etnis Muslim Rohingya.

Baca Juga: Drama Korea Racket Boys Hina Indonesia, SBS Janjikan Satu Hal Ini ke Pemirsa

Para demonstran anti-junta militer Myanmar membanjiri media sosial dengan foto-foto diri mereka mengenakan pakaian hitam untuk mendukung komunitas Muslim Rohingya.

Sejak junta militer menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi dari kekuasaan dalam kudeta 1 Februari, gerakan anti-junta yang menuntut kembalinya demokrasi telah berkembang termasuk memperjuangkan hak-hak etnis minoritas.

Rohingya, yang sebagian besar Muslim, tidak diakui sebagai warga negara di Myanmar. Mereka sudah sejak lama mengalami penganiayaan di tanah airnya sendiri.

Ratusan ribu orang melarikan diri dari tindakan keras militer tahun 2017 ke negara tetangga Bangladesh.

Baca Juga: Drakor 'Racket Boy' Dituntut Netizen 062, SBS Diminta Bertanggungjawab dan Meminta Maaf Pada Indonesia

Halaman:

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x