Junta Myanmar Bikin Ulah, Ribuan Pelajar dan Mahasiswa Serukan Boikot

- 11 Mei 2021, 14:04 WIB
Demo di Myanmar
Demo di Myanmar /Radio Free Asia

MEDIA PAKUAN - Lebih dari 11 ribu akademisi dan staf universitas Myanmar lainnya diskors, karena telah menentang junta yang berkuasa, kata sebuah kelompok guru kepada media.

Penangguhan itu terjadi ketika universitas di Myanmar kembali dibuka setelah setahun ditutup akibat pandemi, hal itu mendorong konfrontasi baru antara tentara dan staf serta mahasiswa yang menyerukan boikot atas kudeta 1 Februari.

"Saya merasa kesal melepaskan pekerjaan yang sangat saya kagumi, tetapi saya merasa bangga melawan ketidakadilan," kata seorang rektor universitas di Myanmar, dia hanya menyebut namanya sebagai Thandar karena takut akan pembalasan.

Baca Juga: Kotoran Sapi Bisa Jadi Obat Penangkal Covid-19? Dokter India Ungkap Kebenarannya

"Departemenku memanggilku hari ini. Aku tidak akan pergi. Kita seharusnya tidak mengikuti perintah dewan militer." lanjutnya.

Lebih dari 11.100 staf akademisi dan staf universitas lainnya telah diskors dari perguruan tinggi dan universitas yang menawarkan gelar, hingga Senin, kata seorang pejabat Federasi Guru Myanmar mengatakan kepada media.

Sementara itu, pihak media tidak dapat memastikan dengan tepat berapa proporsi dari total staf yang diwakili oleh angka itu. Tetapi menurut data Bank Dunia terbaru pada tahun 2018, Mynmar memiliki lebih dari 26.000 guru di universitas dan lembaga pendidikan tinggi lainnya.

Baca Juga: Muhasabah! 29 Ramadhan 1442 H, 11 Mei 2021,Jangan Khawatir Allah Menjamin Agama- Mu

Hampir setengah abad pemerintahan militer, siswa dan guru berada di garis depan oposisi dan telah menonjol dalam protes sejak tentara menahan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi dan menghentikan reformasi demokrasi tentatif selama satu dekade.

Halaman:

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x