Lembaga Pemerintah Amerika Terancam Diretas Hacker, Rusia Dituduh Jadi Dalangnya?

- 28 Mei 2021, 12:36 WIB
Lembaga Pemerintah Amerika Terancam Diretas Hacker, Rusia Dituduh Jadi Dalangnya?
Lembaga Pemerintah Amerika Terancam Diretas Hacker, Rusia Dituduh Jadi Dalangnya? /Pixabay/Ilustrasi.

MEDIA PAKUAN - Peretasan data yang dilakukan oleh hacker kini tengah mengancam lembaga pemerintah Amerika Serikat.

Microsoft membeberkan langsung hal ini setelah SolaraWinds, perusahaan perangkat lunak penyedia pemantauan jaringan komputer penting untuk pelanggan-pelanggan kelas diretas oleh hacker yang diduga berasal dari Negara Rusia pada akhir tahun lalu.

Microsoft mengatakan kelompok di balik peretasan SolarWinds yakni Nobelium, sekarang menargetkan lembaga pemerintah, lembaga pemikir, konsultan, hingga organisasi non-pemerintah.

Baca Juga: Jepang Alami Krisis Ekonomi Karena Pandemi, Tingkat Pengangguran Naik dan Harga Turun

"Minggu ini kami mengamati serangan dunia maya oleh aktor ancaman Nobelium yang menargetkan lembaga pemerintah, lembaga pemikir, konsultan, dan organisasi non-pemerintah," kata Microsoft dalam sebuah blog yang dikutip Media Pakuan melalui Reuters pada Jum'at, 28 Mei 2021.

"Gelombang serangan ini menargetkan sekitar 3.000 akun email di lebih dari 150 organisasi berbeda", lanjut Microsoft.

Lebih detailnya, Microsoft Corp menyebut setidaknya seperempat dari organisasi yang ditargetkan akan diserang hacker terlibat dalam pembangunan internasional, masalah kemanusiaan dan pekerjaan hak asasi manusia.

Baca Juga: 9 Negara Asia Tenggara Menolak Embargo senjata ke Myanmar, Hapuskan Hukuman

Peretasan yang sebelumnya terjadi pada SolarWinds memang berhasil membuat geger dunia. Karena selama berbulan-bulan, secara diam-diam, peretas canggih berhasil mengeksploitasi perangkat lunak SolarWinds, Orion.

Peretasan perusahaan teknologi informasi SolarWinds, yang diidentifikasi pada bulan Desember itu ternyata memberikan akses ke ribuan perusahaan dan kantor pemerintah yang menggunakan produknya.

Presiden Microsoft Brad Smith menggambarkan serangan itu sebagai "serangan terbesar dan tercanggih yang pernah ada di dunia".

Baca Juga: Pengakuan Istri Pertama Hotman Sitompul, Cerai Karena Dia Minta Pindah Agama

Kini sang hacker pun kembali membuat Amerika Serikat siaga setelah meluncurkan serangan minggu ini dengan membobol akun pemasaran email yang digunakan oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).

Amerika Serikat dan Inggris menyalahkan Dinas Intelijen Luar Negeri (SVR) Rusia, penerus operasi mata-mata asing KGB, atas peretasan yang membahayakan sembilan badan federal AS dan ratusan perusahaan sektor swasta.

Namun kepala mata-mata Rusia membantah bertanggung jawab atas serangan cyber SolarWinds tersebut. Akan tetapi dirinya mengaku "tersanjung" oleh tuduhan dari Amerika Serikat dan Inggris bahwa intelijen asing Rusia berada di balik peretasan yang begitu canggih. ***

Editor: Siti Andini

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah