Pengakuan Yonatan Shapira Si Pembelot Sebut Lebih Baik Membela Palestina, Israel Sebagai NegaraTeroris

- 19 Mei 2021, 10:55 WIB
Kesaksian mantan tentara, pilot Angkatan Udara Israel /Anadolu Agency/Instagram @idf
Kesaksian mantan tentara, pilot Angkatan Udara Israel /Anadolu Agency/Instagram @idf /Zonajakarta/

MEDIA PAKUAN - Konflik Israel-Palestina telah menjadi konflik regional. Perang Arab-Israel telah beberapa kali terjadi, di antaranya adalah perang tahun 1948, 1967, dan 1973 yang mengakibatkan seluruh wilayah Arab Palestina direbut oleh Israel.

Sebagaimana dikutip dari laman Middle East Monitor.com, banyak anggota militer negara berbendera Bintang Daud ini yang membelot.

Seperti yang terjadi pada seorang mantan pilot Angkatan Udara tentara zionis Yonatan Shapira. ia menyebut negaranya adalah sebagai penjahat perang.

Baca Juga: Hancurkan Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan, 63 Orang Anak Palestina Meninggal Dunia

"Saya menyadari selama masa Intifada Kedua ternyata Angkatan Udara Israel dan militer melakukan kejahatan perang, meneror jutaan penduduk Palestina. Begitu saya menyadari, saya memutuskan bukan cuma keluar dari kesatuan tetapi juga membujuk pilot lainnya yang juga menolak melakukan kejahatan itu," kata Shapira.

Shapira yang menyandang pangkat terakhir kapten memutuskan keluar dari AU Israel pada 2003. Saat itu sedang berkecamuk gerakan perlawanan Intifada Kedua.

"Sebagai anak-anak di Israel, saya dibesarkan dengan pemahaman dan pendidikan Zionis yang militeristik. Kita sama sekali tidak pernah tahu soal Palestina, kita tidak tahu soal Tragedi (Nakba) 1948, kita tidak tahu soal penindasan yang terjadi," lanjut Shapira.

Baca Juga: Kecewa Barcelona Tak Dapat Gelar Juara, Joan Laporta Ancam Pecat Lionel Messi dan Ronald Koeman

"... pendudukan ini adalah tindak kriminal yang sedang berlangsung dan kejahatan perang, dan kami tidak ingin terus mengambil bagian dalam kejahatan perang ini," tambahnya

Halaman:

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah