Australia Hentikan Penyuntikan AstraZeneca Lantaran Hal Ini

- 13 April 2021, 16:54 WIB
Google Ancam Blokir Mesin Pencarinya di Australia, Ini Penyebabnya
Google Ancam Blokir Mesin Pencarinya di Australia, Ini Penyebabnya /QuinceCreative/Pixabay

MEDIA PAKUAN-Pemerintah Australia membatalkan rencana untuk memvaksin hampir 26 juta penduduknya. Keputusan itu setelah mendapat laporan dari regulator obat Eropa kasus pembekuan darah di antara beberapa penerima dewasa dosis AstraZeneca.

Pemerintah Australia menyampaikan orang kedua telah didiagnosis dengan pembekuan darah setelah menerima vaksin AstraZeneca Selasa, 13 April 2021.
Baca Juga: Akibat Kudeta, Pengunjuk Rasa Myanmar Terpaksa Peringati Hari Besar Thingyan dengan Protes
Sementara itu, pihak berwenang Australia mengatakan, mereka tidak ada rencana untuk menambahkan satu dosis vaksin Johnson & Johnson ke dalam program imunisasinya. Australia ingin menjauh dari pengadaan vaksin, karena keterdapatan kasus pembekuan darah.

Vaksin Covid 19 Johnson & Johnson dan AstraZeneca itu sama-sama menggunakan adenovirus.

Kedua produk tersebut kini dalam pemantauan regulator obat Eropa setelah menemukan kemungkinan adanya kaitan dengan pembekuan darah.

"Pemerintah tidak berniat untuk membeli vaksin adenovirus lebih lanjut saat ini," kata juru bicara kementerian kesehatan kepada media.

Hal tersebut memaksa pejabat Australia untuk merekomendasikan mereka yang berusia 50 tahun ke bawah untuk menerima vaksin Pfizer Inc daripada suntikan AstraZeneca, sehingga program vaksinasi menjadi berantakan.
Baca Juga: Australia Takut dan Hentikan Penyuntikan AstraZeneca, Berikut Alasannya
"Kami telah mengantisipasi potensi penurunan yang signifikan (dalam jumlah vaksinasi, tetapi itu) bukan yang kami lihat pada tahap ini," kata Menteri Kesehatan Greg Hunt kepada wartawan di Canberra.

Berjalannya imunisasi Australia sangat bergantung pada vaksin AstraZeneca, di negara tersebut sebelumnya berencana akan memproduksi 50 juta dosis.

Sementara itu, perubahan kebijakan tersebut karena kasus pembekuan darah, mendorong pihak berwenang pada pekan lalu untuk menggandakan pesanan Pfizer sebelumnya menjadi 40 juta tembakan.

Tahun ini, Australia hampir setiap hari melaporkan nol atau rendah kasus penularan virus corona.

Bendahara pemerintah federal Josh Frydenberg mengatakan, kemunduran dalam peluncuran vaksin seharusnya tidak menggagalkan momentum dalam pemulihan ekonomi.
Baca Juga: Joe Biden Ucapkan Selamat Ramadhan kepada Umat Muslim: Sudah Berjasa Memperkaya Negara Kami
"Dengan berhasilnya penekanan virus dan pembukaan kembali ekonomi yang substansial, kepercayaan rumah tangga dan bisnis sekarang lebih tinggi daripada sebelum pandemi," kata Frydenberg dalam sebuah pernyataan melalui email.***

Editor: Hanif Nasution

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x