Australia Takut dan Hentikan Penyuntikan AstraZeneca, Berikut Alasannya

- 13 April 2021, 16:19 WIB
Vaksin Astrazeneca
Vaksin Astrazeneca /Klikdokter

MEDIA PAKUAN - Negara Australia kini menyatakan untuk menghentikan penyuntikan vaksin AstraZeneca bagi 26 juta penduduknya.

Sebelumnya, Australia sangat bergantung pada vaksin AstraZeneca untuk menuntaskan pandemi Covid-19, bahkan berencana akan memproduksi 50 juta dosis.

Namun pada minggu ini, Australia mendapat laporan dari regulator obat Eropa mengenai kasus pembekuan darah di antara beberapa penerima dewasa dosis AstraZeneca.

Baca Juga: Joe Biden Ucapkan Selamat Ramadhan kepada Umat Muslim: Sudah Berjasa Memperkaya Negara Kami

Hal itupun otomatis mengacaukan program vaksinasi yang telah dirancang Australia, dan memaksa memaksa para pejabat untuk merekomendasikan mereka yang berusia 50 tahun ke bawah untuk menerima vaksin Pfizer Inc daripada suntikan AstraZeneca.

"Kami telah mengantisipasi potensi penurunan yang signifikan (dalam jumlah vaksinasi, tetapi itu) bukan yang kami lihat pada tahap ini," kata Menteri Kesehatan Greg Hunt kepada wartawan di Canberra.

Sementara itu, pihak berwenang Australia mengatakan, mereka tidak ada rencana untuk menambahkan satu dosis vaksin Johnson & Johnson ke dalam program vaksinasinya.

Australia ingin menjauh dari kasus pembekuan darah, mengingat vaksin Covid-19 Johnson & Johnson dan AstraZeneca itu sama-sama menggunakan adenovirus.

Baca Juga: Geram Ditagih Hutang, Penagih Dikeroyok Habis Hingga Tewas, Polisi Ringkus Lima Pelaku

Halaman:

Editor: Siti Andini

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah