Protes Masih Terjadi, Seorang Pria Tewas Tertembak Pasukan Keamanan Myanmar

- 29 Maret 2021, 16:18 WIB
Warga Myanmar
Warga Myanmar /Reuters/

MEDIA PAKUAN-Protes diberbagi tempat masih berlangsung di Myanmar. Seorang pria dikabarkan tewas tertembak pasukan keamanan di Yangon, Senin 29 Maret 2021.

Portal media melaporkan, protes terjadi di berbagai tempat seperti, pusat kota Bago, Minhla dan Khin-U, kota selatan Mawlamyine, dan Demoso di timur. Namun tidak ada laporan kekerasan yang terkonfirmasi pada peristiwa tersebut.

Berdasarkan penghitungan kelompok advokasi Asosiasi Bantuan Tahanan Politik, korban kekerasan dan kekejaman militer Myanmar yang tewas kini mencapai 460 orang sejak kudeta 1 Februari.

Baca Juga: Kekerasan di Myanmar Masih Berlanjut, Aktivis Libatkan Kelompok Etnis Minoritas Berunjukrasa

Sementara itu, suara Demokratik Burma melaporkan, seorang pria tewas dan beberapa orang lainnya mengalami luka-luka ditembak oleh pasukan keamanan Myanmar di Yangon pada hari Senin.

Sehari setelah peristiwa yang paling berdarah pada Sabtu, yang menewaskan pengunjuk rasa anti kudeta hingga 114 orang, pasukan keamanan Myanmar kembali melancarkan aksi mereka dengan melepaskan tembakan ke sebuah pemakaman pada Minggu, kata saksi mata.

Sementara itu, juru bicara pasukan kemanan Myamar tidak menjawab panggilan untuk dimintai komentar.

Sebelumya, kelompok protes utama Myanmar, Komite Pemogokan Umum Kebangsaan (GSCN) meminta pasukan etnis minoritas dalam sebuah surat terbukaya di media sosial agar membantu mereka yang menentang "penindasan yang tidak adil" oleh militer Myanmar.

"Organisasi etnis bersenjata perlu secara kolektif melindungi rakyat," kata kelompok protes tersebut.

Sebelumnya, pemberontak dari berbagai kelompok etnis minoritas telah berseteru dengan pemerintah pusat selama beberapa dekade karena otonomi yang lebih besar.

Walupun banyak kelompok setuju untuk melakukan gencatan senjata, namun pertempuran telah kembali memanas dalam beberapa hari terakhir antara tentara Myanmar dan pasukan di timur dan utara.
Baca Juga: Ketatnya Persaingan Dua Negara Besar, China Tegaskan Tidak Pernah Takut dengan Amerika Serikat
Sebelumnya, bentrokan besar telah terjadi pada akhir pekan di dekat perbatasan Thailand, tentara dan pejuang dari pasukan etnis minoritas tertua Myanmar, Persatuan Nasional Karen (KNU).

Sementara itu, di bagian utara Myanamr, terjadi pertempuran pada hari Minggu, antara pemberontak etnis Kachin dan militer di daerah pertambangan batu giok Hpakant.

Di mana penyerangan tersebut dilakuan oleh pejuang dari Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA) yang menyerang  kantor polisi dan militer menanggapi dengan serangan lewat udara. Namun peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa.***

Editor: Hanif Nasution

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x