Sidang Pengadilan Aung San Suu Kyi Ditunda Hingga 1 April, Ini yang Dilakukan Penduduk Yangon

- 24 Maret 2021, 16:23 WIB
Kudeta Militer Myanmar terhadap Aung San Suu Ky
Kudeta Militer Myanmar terhadap Aung San Suu Ky /Istagram Aung San Kyi/

MEDIA PAKUAN-Sidang terhadap pemimpin terpilih Myanmar yang dikudeta, Aung San Suu Kyi, kembali tertunda. Penduduk Yangon lakukan protes diam-diam.

Menurut seorang ajudan pengacaranya, Rabu, 24 Maret 2021, sidang Aung San Suu Kyi ditunda hingga 1 April.


Suu Kyi ditangkap oleh pasukan keamanan Myanmar sejak 1 Februari karena tuduhan kecurangan dalam pemilihan 8 November, termasuk mengimpor enam radio genggam secara ilegal dan melanggar protokol virus corona.

Baca Juga: Ratusan Pemberontak Kudeta Myanmar Akhirnya Bebas, Begini Perkembangan Aksi Protes Kini

Selain itu, militer Myanmar juga menuduhnya melakukan penyuapan dalam dua konferensi pers yang disiarkan televisi baru-baru ini.

Sementara itu, di Yangon para penduduk anti kudeta melakuakan protes secara diam-diam. sebagian besar toko tutup, dan hanya terlihat beberapa kendaraan dijalanan.

Saksi mata mengatakan, banyak bisnis di yangon tidak buka dan hanya beberapa kendaraan yang terlihat di Yangon, setelah seruan aktivis anti kudeta mengajak untuk melakukan pemogokan secara diam-diam.

"Tidak ada jalan keluar, tidak ada toko, tidak ada pekerjaan. Semua ditutup. Hanya untuk satu hari," kata seorang ilustrator dan aktivis Nobel Aung, kepada media.

"Penjual daging dan sayuran biasa di jalan tidak muncul,” kata seorang penduduk distrik Mayangone di kota itu. "Tidak ada suara mobil, hanya suara burung," lanjutnya.

Sementara itu, Seorang guru di distrik Kyauktada mengatakan jalanan sepi. “Tidak banyak orang di jalan, hanya petugas pengantar air,” kata penduduk.

Kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) mengatakan, pemogokan di Myanmar terjadi sehari setelah seorang pekerja di sebuah layanan pemakaman di Mandalay mengatakan kepada media bahwa, seorang gadis berusia tujuh tahun tewas karena luka tembak di kota itu.

Baca Juga: Penduduk Myanmar Mogok Berjamaah, Benarkah Kini Menyerah dan Hentikan Protes?

AAPP mengatakan, sekitar 275 orang pengunjuk rasa telah tewas dalam penumpasan berdarah pasukan keamanan Myanamr sejak 1 Februari.

Selain itu, pasukan keamanan Myanmar juga menembak ayahnya tetapi memukul gadis yang duduk di pangkuannya di dalam rumah mereka, kata saudara perempuannya menjelaskan kronologi. Dua pria juga tewas di distrik itu, katanya.***

Editor: Hanif Nasution

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x