MEDIA PAKUAN - Setelah berminggu-minggu melakukan aksi protes yang berujung pertumpahan darah, penduduk Myanmar kini mogok berjamaah.
Mereka menghentikan aksi protesnya dan jalanan pun kini mulai tampak sepi.
"Tidak ada jalan keluar, tidak ada toko, tidak ada pekerjaan. Semua ditutup. Hanya untuk satu hari," kata seorang ilustrator dan aktivis Nobel Aung, kepada media.
"Penjual daging dan sayuran biasa di jalan tidak muncul,” kata seorang penduduk distrik Mayangone di kota itu. "Tidak ada suara mobil, hanya suara burung," lanjutnya.
Sementara itu, Seorang guru di distrik Kyauktada mengatakan jalanan sepi. “Tidak banyak orang di jalan, hanya petugas pengantar air,” kata penduduk.
Kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) mengatakan, pemogokan di Myanmar terjadi sehari setelah seorang gadis berusia tujuh tahun tewas karena luka tembak di kota itu.
Bahkan pasukan keamanan Myanmar pun diduga menembak ayahnya dan memukul gadis yang duduk di pangkuannya tersebut.