AAPP mengatakan, sekitar 275 orang pengunjuk rasa telah tewas dalam penumpasan berdarah pasukan keamanan Myanmar sejak 1 Februari.
Militer Myanmar terus mendapat kecaman internasional dari berbagai negara, karena telah melakukan kudeta dan aksi kekerasan mematikan terhadap pengunjuk rasa.
Militer Myanmar menuduh ada kecurangan pada pemilihan suara 8 November yang dimenangkan Aung San Suu Kyi. ***