Network
MEDIA PAKUAN - Perdana Menteri China Li Keqiang mengatakan, China akan bertindak tegas mencegah aksi aktivitas separatis yang mencari kemerdekaan Taiwan.
Namun mereka berkomitemen untuk menumbuhkan perdamaian antara Taiwan dan China.
Dalam beberapa bulan terakhir, China telah meningkatkan aktivitas militernya di dekat pulau wilayah taiwan.
Baca Juga: Cara Atasi Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 13 yang Selalu Gagal, Simak Penyebab dan Solusinya
China menyebut taiwan sebagai negara yang demokratis yang mengklaim wilayahnya sendiri.
Li mengatakan, Beijing berpegang pada prinsip "satu China" yang menyatakan bahwa Taiwan adalah bagian dari China.
"Kami akan tetap sangat waspada terhadap dan dengan tegas mencegah aktivitas separatis yang mencari kemerdekaan Taiwan," tambah Li.
"Kami akan mempromosikan pertukaran, kerja sama, dan pembangunan terintegrasi di seluruh Selat Taiwan. Bersama-sama kita dapat membentuk masa depan peremajaan yang cerah untuk bangsa kita yang hebat," lanjutnya.
Baca Juga: Login bansos.siks.kemsos.go.id dan dtks.kemensos.go.id, Dapatkan 3 Bansos PKH KPM Cair Maret 2021
Sebagian besar warga Taiwan tidak mau diperintah dan mendukung protes anti pemerintah di Hong Kong yang dikelola China.
Pada Pilpres Taiwan tahun lalu, Tsai Ing-wen terpilih kembali, menang telak dengan janji akan membela demokrasi pulau itu dan melawan pemerintahan China.
China percaya ambisi Tsai ingin mendorong Taiwan menjadi kemerdekaan resmi. Sementara itu, Tsai mengatakan negaranya telah menjadi negara yang merdeka dengan nama resminya Republik China.***
