Oleh karena itu, Barat tidak akan pernah membela demokrasi di wilayah tersebut, dan tidak akan pernah menentang kudeta militer di sana selama para pemimpin militer berkomitmen untuk kepentingan Camp David dan AS.
Apa yang harus kita pelajari dari apa yang terjadi di Myanmar adalah bahwa dukungan Barat untuk demokrasi berubah-ubah dan tidak dapat dipercaya.
Pemerintah Barat akan selalu melakukan yang terbaik untuk dirinya sendiri, tidak untuk orang lain. Dengan demikian, orang-orang di wilayah tersebut tetap menjadi taruhan terbaik untuk perubahan.
Kita seharusnya tidak berharap banyak dari pemerintahan Biden, jika ada. Harapan berada di alam keinginan, dan bukan bagian dari dunia nyata.***