Muslim Prancis Cemas Islamofobia Meningkat, 36 LSM Muslim dari 13 Negara Ajukan Petisi ke PBB

- 19 Januari 2021, 14:49 WIB
Ilustrasi peta Prancis
Ilustrasi peta Prancis /

Direktur Utama Kelompok Advokasi CAGE Muhammad Rabbani yang berbasis di Inggris yang menandatangani petisi tersebut, mengatakan bahwa kebijakan pemerintah Prancis menyebabkan 'sekuritisasi' kehidupan Muslim dan penutupan tempat ibadah, badan amal, dan LSM mereka.

"Dalam beberapa hari terakhir, menteri dalam negeri Prancis menutup sembilan masjid lagi. Prancis sedang berusaha untuk mengekspor model Islamofobia ke seluruh UE," kata Rabbani seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency.

Tentang tanggapan komunitas Internasional, Rabbani mengatakan meski reaksi keras setelah karikatur penghinaan Nabi Muhammad oleh majalah Prancis Charlie Hebdo, diikuti dengan seruan memboikot produk Prancis memang mengejutkan pendirian di Paris, banyak hal tetap tidak berubah di tingkat kebijakan negara itu.

Baca Juga: Hari Ini KPK Periksa Seorang Pengacara, Diduga Masih Kerabat Eks Caleg PDIP yang Buron Harun Masiku

Dirinya mengatakan bahwa perlakuan Prancis terhadap Muslim telah mendorong peningkatan populis sayap kanan di Eropa.

"Prancis bisa dibilang laboratorium pengujian untuk Islamofobia Eropa. Oleh karena itu, sangat penting bahwa itu ditantang dengan kuat dan dalam gaya yang terorganisir sehingga tidak meluas melampaui perbatasan Prancis," ujar Rabbani.

Dirinya juga menginformasikan bahwa LSM Koalisi Internasional juga berencana mengambil tindakan hukum terhadap pemerintah Prancis untuk memastikan agar hak-hak umat Islam dilindungi.

Baca Juga: PT Antam Dihukum Pengadilan Membayar 1,1 Ton Emas, Begini Kronologinya!

Kelompok tersebut juga akan menyoroti pelanggaran hak internasional oleh Prancis.

Feroze Boda, juru bicara Asosiasi Profesional Muslim Afrika Selatan (AMPSA), juga mengatakan bahwa kebijakan permusuhan Presiden Prancis Emmanuel Macron lebih dari sekadar permusuhan.

Halaman:

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah