Cerita Haru 300 Anak Sekolah Nigeria yang Jadi Korban Penculikan Kini Telah Bebas

- 18 Desember 2020, 15:32 WIB
Kelompok Militan Boko Haram Mengklaim Sebagai Dalang Dibalik Penculikan 300 Anak Sekolah di Nigeria, Foto Ilustrasi penculikan anak.*
Kelompok Militan Boko Haram Mengklaim Sebagai Dalang Dibalik Penculikan 300 Anak Sekolah di Nigeria, Foto Ilustrasi penculikan anak.* /PublicDomainPictures/pixabay.com/PublicDomainPictures
MEDIA PAKUAN - 300 anak sekolah yang diculik oleh kelompok militan Boko Haram di Nigeria utara kini telah dibebaskan. 
 
Pembebasan 300 anak sekolah korban penculikan itu disampaikan langsung Gubernur negara bagian Katsina, Aminu Bello Masari. 
 
 
Total ada 344 siswa yang diculik dan ditahan di hutan di negara bagian Zamfara yang berdekatan Katsina, Nigeria.
 
Anak-anak sekolah itu telah dibebaskan oleh penculiknya dan diserahkan kepada pasukan keamanan.
 
Sebelumnya pada Kamis pekan lalu, sebuah video yang diduga dirilis oleh kelompok jihadis menunjukkan beberapa siswa yang diculik. 
 
Rekaman video tersebut beredar di media sosial dan menunjukan sekelompok anak laki-laki di hutan memohon pasukan keamanan untuk menyelamatkannya.
 
 
Boko Haram adalah dalang di balik penculikan siswa-siswa yang terjadi pada 11 Desember di negara wilayah utara dan barat Nigeria itu.
 
Dalam serangan di asrama laki-laki Sekolah Menengah Sains Negeri memperlihatkan sejumlah orang bersenjata AK-47 masuk ke asrama dan menangkap dan menggiring anak laki-laki ke luar gedung.
 
Kasus ini pun sempat menggemparkan yang membuat sejumlah demonstran di daerah tersebut membawa membawa spanduk bertuliskan #BringBackOurBoys, yang kemudian menjadi tren di Twitter. 
 
Unjuk rasa itu juga untuk menekan pejabat setempat agar meningkatkan keamanan di wilayah tersebut setelah adanya serangan sekolah.
 
 
Beruntung misi penyelamatan gabungan segera dilaksanakan polisi dan militer serta Angkatan Udara Nigeria yang membuat siswa-siswa berhasil dibebaskan. 
 
Beberapa hari sebelum pembebasan anak laki-laki itu, Sekjen PBB Antonio Guterres mengutuk serangan itu dan menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat.
 
Sementata Gubernur Negara bagian Katsina mengatakan telah memulihkan sebagian besar anak laki-laki yang menjadi korban penculikan. 
 
"Kami telah memulihkan kondisi sebagian besar anak laki-laki yang menjadi korban penculikan itu," katanya.
 
Dia menambahkan bahwa anak laki-laki itu akan diperiksa secara medis dan dikembalikan kepada keluarganya pada Jumat, 18 Desember 2020. ***

Editor: Siti Andini

Sumber: Sky News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x