PM Inggris Tolak Seruan Batalkan Perayaan Natal, Padahal Masih Pandemi Covid 19

- 16 Desember 2020, 15:30 WIB
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson /Foto: Instagram @borisjohnsonuk/
 
MEDIA PAKUAN - Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson menolak tuntutan untuk membatalkan perayaan Natal.
 
Padahal pembatalan Natal itu sendiri karena masih meningkatnya kasus Covid 19.
 
Natal dibatalkan untuk mencegah terjadinya kasus Covid 19 yang lebih besar. 
 
 
Namun Boris Johnson tetap tak setuju pada pembatalan acara Natal karena punya pendapat yang berbeda. 
 
Ia menilai sudah terlambat untuk mengubah rencana perizinan mengenai pertemuan keluarga selama lima hari dalam rangka merayakan Natal, ketika masa pandemi Covid 19 ini.
 
Rencananya ia akan menghadapi anggota parlemen di Commons, kemudian berbicara kepada Tory backbenchers dan menyatakan penentangannya dalam membatalkan rencana pertemuan keluarga dari 23 hingga 27 Desember mendatang.
 
 
Dalam hal ini, PM sebenarnya diharapkan mendorong penduduk untuk mengisolasi diri sebelum bergabung dengan keluarga, teman, ataupun tetangga, serta pemerintah siap mengeluarkan panduan yang lebih ketat pada saat perayaan.
 
Selain mengisolasi sebelum bertemu, pedoman baru ini juga diharapkan mencakup permohonan untuk tetap berada di rumah saja, jika tidak memungkinkan untuk bertemu lansia dan orang yang rentan tertular penyakit.
 
Namun Johson menentang tekanan dari petugas medis untuk membatalkan perayaan selama lima hari tersebut, setelah menteri Kantor Kabinet, Michael Gove mengadakan pertemuan dengan para pemimpin Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara.
 
 
Setelah pertemuan tersebut, PM Inggris juga mengatakan, 
 
"Tidak ada rencana untuk mengubah peraturan di Inggris. Kami ingin mempertahankan pendekatan di seluruh Inggris dan akan melakukan diskusi lebih lanjut dengan DAS (administrasi yang dilimpahkan) besok pagi," ujarnya. ***

Editor: Siti Andini

Sumber: Sky News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah