Facebook Kecam Tindakan Apple Akibat Fitur Barunya Dinilai Langgar Privasi

- 17 Desember 2020, 10:53 WIB
Fitur baru Apple
Fitur baru Apple /Sky News/
 
MEDIA PAKUAN - Facebook mengecam Apple akibat fitur baru Apple yang dinilai melanggar privasi.
 
Apple mendapat kecaman Facebook setelah mereka merilis fitur AppTrackingTransparency di iOS 14.
 
Facebook mengklaim bahwa fitur tersebut akan merugikan pengembang aplikasi, bisnis kecil, dan merupakan tindakan anti-persaingan yang dirancang untuk menguntungkan fitur iklan Apple sendiri.
 
 
Facebook juga berencana akan bergabung dengan perjuangan hukum pembuat Fortnite Epic Games untuk melawan Apple.
 
AppTrackingTransparency ini merupakan fitur memungkinkan pengguna memilih untuk mengakses perangkat iklan atau tidak, yang tentunya dinilai melanggar privasi karena aplikasi tersebut malah mencoba untuk melacak atau mengakses pengenal iklan pada perangkat mereka.
 
Facebook memberikan informasi yang relevan mengenai bagaimana kebijakan Apple berdampak buruk pada perusahaan.
 
"Aplikasi gratis dan para wirausahawan serta pembuat yang membuatnya ... mengandalkan iklan untuk menghasilkan uang, dan pada gilirannya, memberikan konten gratis kepada orang-orang - mulai dari berita pagi Anda hingga permainan yang Anda mainkan dalam antrean di kedai kopi hingga acara komedi yang Anda tonton pada Jumat malam," jelas Facebook.
 
 
Wakil presiden Facebook untuk iklan dan produk bisnis, Dan Levy, mengklaim bahwa platform iklan yang dipersonalisasi milik Apple tidak tunduk pada kebijakan iOS 14 yang baru yang akhirnya disangkal oleh Apple dengan menyebutkan bahwa hal itu sesuai dengan kebijakannya sendiri.
 
Facebook lalu menyatakan, "Kami yakin Apple berperilaku anti-persaingan dengan menggunakan kendali mereka atas App Store untuk mendapatkan keuntungan dengan mengorbankan pengembang aplikasi dan bisnis kecil. Kami terus mencari cara untuk mengatasi masalah ini," 
 
"Meskipun sulit untuk mengukur dampak terhadap pembuat konten dan penerbit pada saat ini dengan begitu banyak yang tidak diketahui, dalam pengujian kami telah melihat penerbit mengalami penurunan pendapatan lebih dari 50% ketika personalisasi dihapus dari kampanye pemasangan iklan aplikasi seluler," tambahnya.
 
 
Jejaring sosial mengatakan, ini berdampak bukan hanya pada pengembang aplikasi, tetapi juga bisnis kecil yang mengandalkan iklan yang dipersonalisasi untuk tumbuh, karena mereka tidak dapat menargetkan anggaran iklan yang kecil untuk orang-orang yang cenderung membeli produk mereka.
 
"Tidak ada gunanya bagi perencana pernikahan lokal untuk menjangkau orang-orang yang tidak merencanakan pernikahan. Selain itu, tidak ada layanan e-niaga kecil yang menjual tali anjing khusus untuk menjangkau pemilik kucing," lanjutnya.***
 

Editor: Siti Andini

Sumber: Sky News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x