Serukan 'Darurat Iklim Dunia', PBB Ajak Semua Negara Bersatu

- 13 Desember 2020, 12:02 WIB
ilustrasi PBB serukan peringatan.
ilustrasi PBB serukan peringatan. /Pixabay/OpenClipart-Vectors

MEDIA PAKUAN - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan kepada setiap negara untuk menyatakan "darurat iklim" Sabtu, 12 Desember 2020.

Antonio Guters memerintahkan kepada negara-negara lain agar mengumumkan darurat iklim ketika membari tanda ulang tahun yang ke lima iklim Paris.

Seruan itu, bertujuan untuk membangun momentum di balik kesepakatan Paris.

Baca Juga: Perayaan Hari Nusantara, Pengamat Kelautan: Maritim Indonesia Nyaris Tak Terdengar

Sebelumnya, Seruan itu telah didukung beberapa bulan terakhir oleh Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden dan Komitmen baru dari Tiongkok.

Namun demikian, Sebagian besar pemimpin menawarkan perubahan pada peraturan yang ada atau janji bergerak lebih berani, daripada membuat aturan baru dalam mempercepat penghentian bahan bakar Fosil.

Guters mengatakn melalui video. "Adakah yang masih menyangkal bahwa kami menghadapi keadaan darurat yang dramatis?"

Baca Juga: Hasil Quick Count 2020 Fak-Fak Papua Barat, Miris Data yang Masuk KPU Baru 2.77 Persen

"Itulah mengapa hari ini, saya menyerukan kepada semua pemimpin di seluruh dunia untuk mendeklarasikan Keadaan Darurat Iklim di negara mereka sampai netralitas karbon tercapai," lanjutnya.

Semua itu megacu pada perubahan iklim yang kini semakin jelas, sejak kesepakatan paris dibuat.

Baca Juga: Selamat Hari Nusantara 13 Desember, Deklarasi Djuanda Jadikan Indonesia sebagai Negara Kepulauan

Darurat iklim diantaranya lapisan es runtuh, kebakarn hutan di Australia dan California. Tekanan darurat ini semakin meningkat, dan sudah waktunya para pemimpi untuk mendengarkan peringatan dari para ilmuan.

Salah satu tuan rumah KTT Ingris, telah membuat peraturan baru yang jelas, dan mengumumkan akan menyetop dukungan langsung pemerintah, untuk proyek bahan bakar fosil.

Sementara itu, para aktivis memuji langkah untuk menekan ekonomi G7 lainnya dalam membatasa dorongan pada perusahaan gas dan minyak.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x