Network
MEDIA PAKUAN - Demonstran di ibukota Armenia memblokir jalan karena kecewa tuntutan mereka diabaikan.
Para Demonstran menuntut Perdana Menteri Nikol Pashinyan untuk mundur dari kesepakatan gencatan senjata yang dicapai dengan Azerbaijan.
Namun mereka kecewa karena Nikol sepertinya mengabaikan tuntutan tersebut.
Sebelumnya, untuk mengakhiri konflik berdarah antara Azerbaijan dan pasukan Armenia Nikol telah menerima kesepakatan adanya gencatan senjata.
Kesepakatan tersebut menuai pro dan kontra yang membuat beberapa orang ingin Nikol keluar dari gencatan tersebut yang menganggap akan memberikan keuntungan teritorial Azerbaijan.
Sementara itu, seorang politikus oposisi untuk partai Federasi Revolusi Armenia Ishkhan Saghatelyan dalam sebuah siaran televisi Pada Selasa mengatakan bahwa warga Armenia kini memiliki hak atas kedamaian.
"Mulai sekarang hingga pukul 17.00 warga Armenia memiliki hak yang sah untuk menggunakan hak mereka atas tindakan damai ketidaktaatan untuk mengungkapkan permintaan mereka dan membuatnya didengar," katanya.
“Nikol, kamu tetap akan pergi. Tinggalkan dengan damai, ” tambahnya.
Selain itu, Pemimpin spiritual Armenia Karekin II mengatakan bahwa dirinya telah bertemu dengan Nikol dan telah memunta Nikol untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
Pihak oposisi juga telah berencana bahwa mereka akan turun untuk memblokir jalan-jalan jika tuntutan mereka masih diabaikan.***
