El Salvador Borgol & Arak Ratusan Anggota Geng Pembunuh & Perdagangan Manusia di Hadapan Wartawan

- 29 November 2020, 12:13 WIB
Anggota Geng Pembunuhan dan perdagangan manusia di Salvador
Anggota Geng Pembunuhan dan perdagangan manusia di Salvador /Reuters/Jose Cabezas/Reuters

MEDIA PAKUAN - Ratusan anggota geng pembunuhan dan perdagangan manusia di El Salvador Amerika Tengah diborgol petugas dan diarak di hadapan para wartawan, Sabtu, 28 November 2020.

Penangkapan anggota geng dan pengarakan di depan wartawan tersebut merupakan kebijakan dari presiden El Salvador, Nayib Bukele.

Para tahanan yang diarak di hadapan para wartawan tidak lain memiliki kasus perdagangan manusia, penculikan dan pembunuhan.
 

Penangkapan yang dilakukan pada Jum'at yang sukses menangkap sekitar 600 anggota geng Mara Salvatrucha (MS-13) dan lawannya Barrio 18, merupakan penahanan terbesar yang pernah dilakukan.

Pada bulan-bulan lalu, Bukele sempat mengundang kemarahan sejumlah kelompok hak asasi ketika dia mengunggah di sosial media gambar ratusan geng yang dipenjara dengan kondisi setengah telanjang berdesak-desakan pada kondisi pandemi.

Namun Menteri Keamanan Regelio Rivas mengatakan, tersangka yang dikumpulkan di alun-alun oleh tentara barat yang menggunakan senjata, hampir semuanya bertato dan menggunakan masker untuk menutupi wajahnya.
 

Menurut angka pemerintah, tingkat pembunuhan menurun hampir setengahnya pada tahun ini dibandingkan tahun lalu dengan periode yang sama. Ini bisa terjadi karena terlibatnya militer dan polisi di jalan-jalan dan pusat kekerasan dan kejahatan lain yang sering terjadi.

Pada bulan September, situs berita setempat melaporkan, penyelidikan tentang negosiasi antara pemerintah dan geng MS-13 perihal pengurangan kasus pembunuhan dengan balasan keuntungan lain.

Analis keamanan Jeannette Aguilar mengatakan dalam sebuah wawancara, penangkapan terakhir yang dilakukan, merupakan penangkapan yang dimaksudkan untuk menepis sebuah gagasan pemerintah yang bernegosiasi dengan geng-geng yang bersangkutan.***

Editor: Siti Andini

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah