Temuan Baru Angkatan Darat AS, Tentara Komunikasi Melalui Sinyal Otak saat Operasi Militer

- 29 November 2020, 11:30 WIB
ilustrasi tentara angkatan darat AS
ilustrasi tentara angkatan darat AS /Defence-Imagery / Pixabay

MEDIA PAKUAN - Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) mengklaim personil tentaranya dapat melakukan komunikasi tanpa harus berbicara keras selama operasi militer, hanya dengan melalui sinyal otak.

Ini merupakan temuan baru hasil penelitian Kantor Riset Angkatan Darat AS dalam menciptakan teknologi memecahkan kode sinyal otak.

Dilansir dari laman Sky News, penelitian terbaru telah "berhasil" memisahkan sinyal otak yang memengaruhi perilaku dan tindakan.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Pendiri ISIS Tersadis, Pria asal Inggris Ini Mengaku Menyesal

Studi ini menggunakan algoritme dan matematika kompleks untuk mengidentifikasi sinyal otak mana yang mengarahkan gerakan atau sinyal yang relevan dengan perilaku.

Kemudian dapat menghilangkan sinyal tersebut dari sinyal otak lain yang lebih stagnan yang tidak terkait dengan perilaku.

Dalam percobaan tersebut, para peneliti memantau sinyal otak monyet yang berulang kali meraih bola.

Baca Juga: Patut Dicontoh! Polisi London Tangkapi Ratusan Pengunjuk Karena Melanggar Protokol Kesehatan

"Di sini kami tidak hanya mengukur sinyal, tetapi kami menafsirkannya," Hamid Krim, seorang manajer program dari Kantor Riset Angkatan Darat.

Para peneliti tertarik untuk mengembangkan lebih lanjut temuan mereka ke titik dimana mesin dapat memberikan umpan balik kepada otak prajurit.

Hal ini memberi mereka kesempatan untuk mengambil "Tindakan Korektif" sebelum sesuatu terjadi.

Salah satu contohnya adalah mesin yang menghitung apakah otak seorang prajurit sedang stres atau lelah.

Baca Juga: Laos Ucapkan Terimakasih Kepada Tiongkok, Terciptanya Laboratorium Uji Asam Nukleat COVID 19

Sebelum otak mengirimkan sinyal yang membuat mereka sadar sehingga mereka dapat beristirahat tanpa kelelahan.

Hamid Krim mengatakan bahwa satu-satunya batasan dari kemungkinan ini adalah adalah imajinasi.

Dia menambahkan bahwa, berdasarkan temuannya, manfaat potensial lain bagi militer adalah otak dan komputer berkomunikasi melalui sinyal otak.

Demgan begitu memungkinkan tentara untuk berbicara tanpa suara melalui gelombang otak mereka saat berada di lapangan.

Baca Juga: Ketika Biden Berbenah Diri, Donald Trump Berkutat Menolak Hasil Pilpres AS

"Di lapangan Anda bisa membuat dua orang berbicara satu sama lain tanpa "membisikkan sepatah kata pun" kata Hamid Krim.

"Jadi Anda dan saya berada di luar sana di teater dan kami harus berbicara tentang sesuatu yang kami hadapi," tambahnya.

Namun, Hamid Krim mengatakan diperkirakan hasil pengembangan dari teknologi ini dimungkinkan beberapa dekade mendatang.***

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Sky News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x