MEDIA PAKUA - Presiden AS Donald Trump mengatakan, akan meninggalkan Gedung Putih jika Electoral College resmi selesai pada 14 Desember, Kamis, 26 November 2020.
Pernyataan tersebut ia sampaikan pada awak media setelah telekonferensi libur Thankgiving bagi para pasukan AS.
"Sulit diakui dan merupakan suatu kesalahan jika mereka memilih Biden," ujarnya.
Baca Juga: Sering Berikan Gugatan Tak Berdasar Tentang Pilpres AS, Pengacara Donald Trump Diberikan Sanksi
Trump selalu mengklaim bahwa ada kecurangan pada pemilih 3 November lalu.
"Tak seorang pun ingin melihat kecurangan pada saat pemilu," ujarnya.
The Cook Political Report situs analitis pemilihan presiden, kongres, dan gubernur AS pun membandingkan perolehan suara pada pemilu lalu, Biden memperoleh 80.218.808 lebih unggul dibandingkan dengan Trump 73.947.962 suara.
Media AS telah memproyeksikan bahwa Biden telah memenangkan 306 suara elektoral, melampaui ambang batas 270 suara untuk merebut kursi kepresidenan.
Baca Juga: Ampuni Michael Flynn atas Penipuan Pilpres AS, Donald Trump Berikan Lampu Hijau kepada Joe Biden
Baru-baru ini Biden pun telah menyatakan kemenangan dan mengumumkan tahap pertama calon Kabinetnya, termasuk pejabat keamanan nasional dan kebijakan luar negeri.
Administrasi Layanan Umum telah memulai transisi formal Biden ke Gedung Putih.
Disi lain Trump, malah berjanji untuk melanjutkan perjuangan hukum menantang hasil pemilihan.***