Ampuni Michael Flynn atas Penipuan Pilpres AS, Donald Trump Berikan Lampu Hijau kepada Joe Biden

- 25 November 2020, 12:29 WIB
Donald Trump setujui transisi ke Biden
Donald Trump setujui transisi ke Biden /Instagram.com/@teamtrump/

MEDIA PAKUAN - Donald Trump berencana memafkan mantan penasihat keamanan nasionalnya Michael Flynn dan memberikan lampu hijau kepada biden untuk menjalankan transisinya sebelum hari pelantikannya.

Trump memaafkan mantan penasihat keamanannya yang telah mengaku bersalah dan berbohong selama penyelidikan campur tangan Rusia pada pemilihan presiden 2016 kepada FBI, Selasa 24 November 2020.

Sementara itu, Trump masih bisa berubah pikiran tentang pengampunan itu.

Baca Juga: Akibat Badai Eta dan Iota Nikaragua Alami Kerugian Lebih Dari 740 Juta Dolar

Dalam Pemilihan presiden Joe Biden berhasil mengalahkan Donal Trump, Tetapi ia menolak dan tidak mengkui atas kekalahannya.

Namun Presiden Amerika itu, memberikan lampu hijau kepada Biden sebagai presiden terpilih dan mempersilahkan untuk menjalankan tugas trasnsisinya sebelum 20 Januari.

Jika dia memberikan kesempatan kepada Flynn, itu kan menjadi pengampunan tertinggi yang pernah dikeluarkan oleh Trump sejak dia menjabat.

Baca Juga: Pulihkan Sektor Swasta dari Covid 19, Ukrainan Gelontorkan Bantuan Keuangan

Mantan jenderal angkatan darat itu mengaku bersalah pada 2017 karena telah berbohong kepada FBI tentang interaksi yang dia lakukan dengan duta besar Rusia pada Minggu-minggu sebelum Trump menjadi presiden.

Pada saat itu, dia berusaha untuk menarik pembelaan dengan alasan jaksa melanggar ketentuannya dan menipunya menjadi perjanjian pembelaan.

Pada bulan Maret Trump mengatakan, dia masih sangat mempertimbangkan penuh pengampunan Flynn.***



Dia juga mengatakan, FBI dan Departemen Kehakiman telah merusak kehidupan Flynn dan keluarganya.

Flynn bukan satu-satunya mantan asisten Trump yang mengaku bersalah atau dibawa ke jalur hukum.

Robert Mueller juga pernah mengalami kasus serupa, dia melakukan campur tangan Moskow dalam pemilihan AS pada tahun 2016 untuk meningkatkan pencalonan Donal Trump.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x