Rusia Gelar Pilpres Hari Terakhir, Akankah Putin Terpilih Lagi? Begini Tanggapan Media Barat

17 Maret 2024, 12:40 WIB
Rusia Gelar Pilpres Hari Terakhir, Akankah Putin Terpilih Lagi? Begini Tanggapan Media Barat // (REUTERS/SPUTNIK)/

MEDIA PAKUAN - Pemilihan umum presiden (pilpres) Rusia dimulai hari ini hingga Minggu, (17 Maret). Warga akan memutuskan siapa yang akan menjadi pemimpin Rusia ke depan.

Empat Kandidat yang akan bersaing pada kontestasi pemilihan presiden Rusia diantaranya: Leonid Slutsky, Vladislan Davankov, Vladimir Putin dan Nikolai Kharitonov.

Namun sejumlah media Barat meramal petahana saat ini, Presiden Vladimir Putin, akan kembali terpilih menjadi presiden.

Meski sudah 25 tahun berkuasa, Presiden Vladimir Putin tetap bisa ikut mencalonkan diri sebagai presiden lagi untuk setidaknya dua periode selanjutnya dan Putin akan kembali berkuasa sepanjang dekade hingga setidaknya tahun 2030-an.

Baca Juga: Pilpres di Wilayah Ukraina, Vladimir Putin Tuai Kritikan Pedas, Rosemary DiCarlo: Langgar Prinsip Piagam PBB

Hal tersebut disebabkan amandemen konstitusi Rusai pada 2020 terkait batas presiden boleh mencalonkan diri lagi di pemilu.

Diketahui, pemungutan suara sebenarnya telah dilakukan di beberapa wilayah luar negeri, kalangan ekspatriat Rusia di seluruh dunia.

Bukan cuma wilayah Rusia, pemungutan suara juga akan dilakukan di wilayah Ukraina yang dianeksasi sejak September 2022 lalu.

Sama seperti RI, akan ada putaran kedua- dalam tiga minggu- jika setelah akhir pekan ini tak ada kandidat yang memperoleh 50% lebih suara. Pemilu legislatif, untuk pembentukan Duma (DPR Rusia), baru akan dijadwalkan 2026.

Baca Juga: Video Vladimir Putin Cegah Pengawalnya Mendekat, Kanada Bisa Kehilangan Perdana Menteri

Putin Populer di Kalangan Warga?

Jejak pendapat sangat sedikit di Rusia. Namun, sebuah organisasi jajak pendapat non-pemerintah Levada Center sempat melaporkan tingkat dukungan terhadap Putin lebih dari 80%.

Peningkatan substansial suara terjadi akibat perang Rusia ke Ukraina. Perang tersebut memberikan pesan nasionalis, membuat Putin untung menggalang dukungan rakyat Rusia.

"Meningkatkan citranya, dan bahkan ketika kampanye Rusia gagal pada tahun 2023, perang tersebut tetap mendapat dukungan luas," muat laman itu lagi.

Levada Center menegaskan mungkin peningkatan inflasi dan kenaikan harga panganberdampak jangka panjang pada suasana hati masyarakat Rusia.

Baca Juga: Video Vladimir Putin Cegah Pengawalnya Mendekat, Kanada Bisa Kehilangan Perdana Menteri

Apalagi proporsi warga yang mengurangi pengeluarannya semakin meningkat.

"Namun bukan berarti warga Rusia berharap pemilu ini akan mengubah arah negaranya. Putin mendapat banyak manfaat dari sikap apatis," muat lembaga itu.

"Kebanyakan orang Rusia belum pernah menyaksikan transfer kekuasaan secara demokratis antara partai-partai politik yang bersaing secara tradisional," jelasnya lagi.

Menurut mantan penulis pidato Putin Abbas Gallyamov sebenarnya ketidakpuasan terhadap presiden meningkat di Rusia. Namun, ia mengatakan, Putin telah berupaya menghilangkan para pemimpin oposisi dari masyarakat untuk setidaknya memastikan ketidakpuasan tersebut tetap "tidak terstruktur".

"Tidak terorganisir dan tanpa pemimpin menjelang pemilu mendatang," katanya.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Tags

Terkini

Terpopuler