Rencana Hapus Raja Inggris di Dolar, Partai Liberal Tuduh Partai Buruh Berencana Ubah Australia Jadi Republik

3 Februari 2023, 10:56 WIB
Gambar Dolar Australia Chales III dan Elizabeth II /

MEDIA PAKUAN - Bank sentral Australia, Kamis 2 Februari 2023, mengumumkan rencana penerbitan uang kertas Dolar Australia, $5 baru dengan desain budaya dan sejarah orang Australia.

Keputusan Bank Sentral tersebut menuai kecaman dari oposisi Partai Liberal, yang menuduh penghapusan Charles dari uang kertas, sebagai agenda tersembunyi Partai Buruh yang berkuasa untuk mengubah Australia menjadi sebuah Republik.

Saat ini uang kertas $5 Australia menampilkan raja Inggris, dengan gambar Ratu Elizabeth II, sementara gambar Charles III, ada di dalam koin 50 sen baru Australia.

Diperkirakan sebanyak 208 juta uang kertas Elizabeth II tersebut beredar saat ini.

Baca Juga: Pasukan Rusia Berjumlah Besar di Suriah Bikin Ngeri Israel: Jika Nekat Kirim Iron Dome ke Ukraina

Uang dengan gambar Elizabeth II adalah uang denominasi terkecil di Australia.

Bendahara Bank Sentral Australia, Jim Chalmers di Melbourne mengatakan "Raja akan tetap ada di koin, uang kertas akan mengatakan lebih banyak tentang sejarah dan warisan dan negara, dan saya melihat itu sebagai hal yang baik," katanya.

Bank Sentral Australia akan berkonsultasi dengan kelompok masyarakat adat. Desain saat ini akan tetap beredar, dan terus menjadi alat pembayaran yang sah bahkan sesudahnya.

Meskipun Australia secara resmi merdeka sejak 1901, namun masih menganggap raja Inggris sebagai simbol kepala negara.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, yang mengkritik kebijakan pemerintah Albanese yang tetap berkomitmen pada pakta AUKUS dengan Inggris dan AS, mengingatkan bahwa identitas Australia bukan lagi terutama Inggris.

Ia menjelaskan sebagai negara modern dan multikultural, rumah bagi 300 leluhur dan budaya tertua, Australia berada di Indo Pasifik, dan ini merupakan“titik awal dari kebijakan luar negeri baru.

Wong adalah keturunan etnis Tionghoa, yang lahir di Malaysia dan pindah ke Australia saat berusia delapan tahun.

Ia mengungkapkan ketidaknyamanannya dengan fakta bahwa setengah dari keluarganya adalah pekerja di perkebunan dan pembantu rumah tangga di Inggris.***

Editor: M Hilman Hudori

Sumber: RT

Tags

Terkini

Terpopuler