Rusia Miliki Hubungan Diplomatik dengan Palestina dan Afghanistan, Tapi Tidak dengan Lima Anggota PBB ini

24 Januari 2023, 15:55 WIB
Ilustrasi Palestina /Pixabay/hosny salah/

MEDIA PAKUAN  - Rusia memiliki hubungan diplomatik dengan sejumlah negara yang bukan anggota PBB, yang kurang mendapat pengakuan dari komunitas internasional yang lebih luas.

Rusia adalah salah satu negara anggota PBB yang mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. Pemimpin Palestina saat itu Yasser Arafat, pernah berkunjung ke Moskow pada tahun 1974.

Pada tahun 2021, Rusia mendukung resolusi Majelis Umum PBB yang memberikan status negara pengamat non-anggota kepada Palestina. 

Baca Juga: Capres Ceko, Andrej Babis Nyatakan Tidak Akan Kirim Pasukan Pertahanan NATO, Polandia dan Baltik Berang

Hubungan diplomatik Rusia juga terjalin dengan Ossetia Selatan dan Abkhazia, yang diakui kemerdekaannya pada tahun 2008, oleh empat negara anggota PBB dan Rusia.

Negara non-anggota PBB lainnya yang memiliki hubungan dengan Rusia adalah Vatikan, sebuah negara kota tempat kantor pusat Gereja Katolik Roma.

Misi Rusia pertama ke Vatikan terjadi tahun 1817. Namun ketika kaum Bolshevik berkuasa, Uni Soviet tidak memiliki hubungan dengan Vatikan hingga Maret 1990.

Setelah Uni Soviet runtuh 1991, pada tahun 2009 Federasi Rusia, membangun kembali hubungan dengan Vatikan.

Baca Juga: Libanon Umumkan Siaga Tinggi, Israel Langgar Batas Wilayah: Pasukan Penjaga Perdamaian PBB Dikerahkan

Moskow tetap menjaga hubungan dengan pemimpin Taliban di Afghanistan, meskipun Rusia menyatakan bahwa Taliban adalah organisasi teroris sejak 2003.

Rusia tidak menarik kantor merebutnya dari Kabul setelah Taliban merebut kekuasaan di negara itu pada tahun 2021.

Pada Maret 2022, Kementerian Luar Negeri Rusia menerbitkan akreditasi resmi untuk diplomat Afghanistan untuk pertama kalinya yang ditunjuk oleh kepemimpinan Taliban.

Transnistria, sebuah republik yang memisahkan diri dari Moldova. meskipun tidak secara resmi mengakuinya sebagai negara merdeka, Rusia tetap menjalin hubungan di bidang politik, militer, budaya, dan ekonomi, sejak 2012.


Rusia tidak mempertahankan hubungan dengan beberapa negara yang diakui sebagian komunitas internasional, yaitu Kosovo, Taiwan, Somaliland, Nagorno-Karabakh, Azad Jammu dan Kashmir, Terima Utara, Sahara Barat, dan Ambazonia.

Rusia juga tidak memiliki hubungan dengan lima negara anggota PBB lainnya, yang diakui oleh komunitas internasional sebagai negara berdaulat.

Penyebabnya adalah karena negara-negara tidak pernah memiliki hubungan apapun sejak awal dengan Rusia.

Bhutan adalah negara yang tertutup oleh daratan dengan populasi sekitar 700.000 jiwa, yang mayoritas penduduknya tinggal di pedesaan Himalaya.

Bhutan dianggap tidak memiliki tujuan wisata yang populer dan negara ini tidak pernah mengembangkan hubungan dengan Rusia.

Kepulauan Solomon, sebuah negara kepulauan yang terdiri dari enam pulau besar dan ratusan pulau kecil yang terletak di Oseania, yang awalnya memiliki hubungan dengan Rusia.

Georgia, pada 2 September 2008, negara ini memutuskan hubungan dengan Rusia, karena pengakuan Rusia atas Ossetia Selatan dan Abkhazia sebagai negara berdaulat.

Untuk mewakili kepentingan kedua negara, Swiss ditunjuk menjadi negara yang mewakili kepentingan keduanya di masing-masing negara itu.

Terakhir adalah Ukraina, yang memutuskan hubungan dengan Rusia pada Februari 2022. Wilayah federasi empat negara kepulauan di Samudra Pasifik bagian barat, pasca-Soviet dan Mikronesia.***

 

Editor: M Hilman Hudori

Sumber: Rusia Beyond

Tags

Terkini

Terpopuler