MEDIA PAKUAN - Ketegangan meningkat setelah militer Libanon mengumumkan status siaga tinggi di perbatasan negara itu dengan Israel.
Pengumuman tersebut menyusul upaya pasukan Israel yang mencoba mendekati pagar teknis pembatas yang memisahkan antara Libanon dari Israel, 22 Januari 2023.
Kantor Berita Nasional milik negara Libanon, melaporkan bahwa pasukan Israel mengerahkan dua buldoser Bucklin, buldoser D9, pengangkut personel lapis baja, dan pasukan infanteri, di Lembah Hounin, Libanon selatan.
Baca Juga: Negara-negara Islam Kecam Pembakaran Al Quran di Swedia: Unjuk Rasa di Turki Bakar Bendera Swedia
Sementara itu militer Libanon mengatakan langkah pengumuman siaga tinggi tersebut menyusul ketegangan yang terjadi pada Kamis kemarin.
Pasukan Libanon, menghentikan buldoser militer Israel yang sedang mencoba melakukan penggalian di daerah tersebut.
Israel dituduh telah melanggar garis biru sejauh dua meter di dekat kota Kfar Kalla di Lebanon selatan.
Garis biru adalah garis yang ditetapkan oleh PBB, sebagai batas penarikan pasukan Israel dari Lebanon pada tahun 2000.
Untuk mencegah eskalasi di lapangan, pasukan miisi penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) dikerahkan ke daerah tersebut.