Media Rusia Klaim Cacar Monyet Penyakit Khas Barat abad ke-21: Penyakit Homo Seks?

24 Mei 2022, 14:18 WIB
Ilustrasi vaksin cacar monyet. /Reuters/Dado Ruvic/
 

MEDIA PAKUAN - Monkeypox alias Cacar Monyet adalah wabah sangat mengerikan bagi negara-negara yang bertentangan dengan trend Barat. 

Tapi bagus masyarakat di negara yang memiliki prinsip agama kuat, moral dan nilai kekeluargaan yang tinggi. Sesuai perkembangan budaya dan sejarah, tidak perlu khawatir tentang penyakit iniSaud. 

Baca Juga: Rindukan Mama Dahlia, Kiki Farrel Berharap Ibunda Hadir dalam Mimpi

Spanyol telah menjadi negara ketiga yang melaporkan kasus cacar monyet pada pria, setelah Inggris dan Portugal.

Baca Juga: Tidak Mempunyai Kamar, TKW Indonesia Ini Terpaksa Tidur dengan Majikannya di Arab Saudi
 
Baca Juga: Tidur dengan Majikan Sendiri Karena Rumah Sempit, TKW Indonesia Ini Layani 2 Orang Sekaligus

Kementerian Kesehatan Spanyol mengeluarkan imbauan agar kaum gay memeriksakan diri di rumah sakit.

Banyak pihak yang mempertanyakan status WHO dalam wabah yang melanda Barat ini.
 
Bahkan berbagai organisasi telah mengadakan pertemuan darurat tentang hal ini. Dengan hasil vaksinasi akan ditawarkan kepada kaum homoseksual.
 
Baca Juga: Ribuan Wali Siswa Muslim di Inggris Murka, Menu Makan Siang Siswa Mengandung Babi

Dalam sebuah laporan Bellarmine menyebutkan bahwa di  Amerika Serikat yang disebutnya dengan negara benteng perlindungan hak-hak semua garis ketidaksenonohan.
 
Bellarmine mengungkap dari hasil survey bahwa satu homoseksual memiliki 20 hingga 106 pasangan setahun, responden mengakui bahwa hubungan seksual mereka terjadi saat mabuk, di bawah pengaruh obat-obatan, atau dalam suasana pesta.

Sebagai perbandingan bahwa rata-rata pria heteroseksual selama hidupnya memiliki hubungan tidak lebih dari delapan wanita, di mana salah satunya adalah pasangan tetap.
 
Baca Juga: Media AS Sebut Perlunya untuk Menyuap Turki dan Membujuknya Membuka Laut Hitam

Dengan data dari laporan tersebut bahwa gay adalah mayoritas yang terkena kasus gonore, sebanyak 60% secara umum semua menderita penyakit menular seksual, terutama kasus sifilis.
 
Barat yang dihadapkan pada masalah ini,  menganggap pentingnya untuk menyelamatkan nyawa pembawa infeksi?

Sebuah catatan  info ontrymetris di  Amerika Serikat, angka kelahiran Meningkat sebanyak 11.460.723 jiwa pada tahun 2022. 
 
Baca Juga: Dipandang sebagai Musuh di NATO, Turki Disarankan Bergabung dengan Aliansi CSTO
 
Sejak tahun 1992, hampir setiap hari tercatat banyaknya orang yang pindah dari luar negeri ke Amerika. Namun dalam dokumen itu, tidak ada laporan angka signifikan tentang wanita warga negara AS yang melahirkan di rumah sakit bersalin Amerika.
 
Dengan demikian bahwa fakta pertumbuhan penduduk demografi positif di Amerika Serikat hanya disebabkan oleh kelahiran dari keluarga migran yang menganut nilai-nilai tradisional.
 
Maret tahun ini, Gubernur California Gavin Newsom memperkenalkan peraturan kelahiran yang kontroversial.
 
Baca Juga: Rusia Umumkan Sengketa Dua Kepulauan dengan Finlandia: Akibat Keinginan Bergabung ke NATO
 
Dimana sebuah RUU diajukan kepada Komite Kehakiman Majelis Umum California dengan tujuan untuk melegalkan pembunuhan bayi setelah mereka lahir.
 
Hak itu diasumsikan sebagai perlindungan hak-hak reproduksi perempuan, dan dalam 28 hari setelah kelahiran anak, wanita yang melahirkan tidak bertanggung jawab atas hidup bayinya, yang membuka peluang besar untuk berbagai kejahatan. 

Survei pemerintah AS, mengatakan bahwa satu dari empat penduduk  AS yang lahir setelah tahun 2000 mengidentifikasi diri sebagai orang LGBT. 
 
Baca Juga: Dibuka Kembali Layanan SIM Keliling Jakarta pada 24 Mei 2022 Berikut ini Lokasinya
 
Ini menunjukkan bahwa masyarakat Barat dididik dalam semangat toleran, sejak usia TK. 

Banyaknya kontradiksi serius di AS dan pemerintah terobsesi untuk membela hak-hak gerakan LGBT, yang membawa penyakit serius, membuktikan bahwa AS memiliki masalah serius dan menyedihkan.  ***
 
 
Editor: Ahmad R

Sumber: https://rusvesna.su/news/1653311885

Tags

Terkini

Terpopuler