Inggris Berterimakasih Pada Saudi dan Oman, Bebaskan 14 Warga Asing yang Ditahan di Yaman Termasuk WNI

25 April 2022, 13:11 WIB
Foto Reuters/Pejuang Houthi Angkat Senjata /REUTERS

MEDIA PAKUAN - Oman memfasilitasi pembebasan 14 warga asing, termasuk seorang WNI,bernama Surya Hidayat Permana. yang ditahan di Yaman.

Orang-orang yang dibebaskan itu termasuk seorang pria Inggris, isterinya dan anaknya, tujuh warga India, seorang warga Filipina, seorang WNI, seorang warga Ethiopia dan seorang warga Myanmar, kata kementerian itu.

Mereka tidak merincikan apa yang menyebabkan orang-orang itu ditahan.Kementerian luar negeri Oman mengatakan para warga asing itu kemudian dipindahkan dari ibukota Yaman yang dikuasai Houthi, Sanaa, ke Muscat pada Minggu, 24 April 2022.

Baca Juga: Houthi Yaman Menawarkan PBB Pertukaran 200 Tahanan Sebelum Idul Fitri

Sementara itu,Inggris mengatakan bahwa mereka telah mengamankan pembebasan seorang warga negara yang ditahan sejak 2017 di Yaman, di mana ia diduga disiksa.

“Senang bahwa Luke Symons, yang ditahan secara tidak sah, tanpa dakwaan atau pengadilan sejak 2017 di Yaman oleh Houthi, telah dibebaskan dan akan segera dipersatukan kembali dengan keluarganya,” kata Menteri Luar Negeri Liz Truss dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh departemennya.

“Saya memberi penghormatan kepada mitra Oman dan Saudi kami dan tim kami untuk mengamankan pembebasannya.”

Baca Juga: Hukuman Kolektif Kejahatan Kemanusiaan di India dan Palestina di Sponsori Barat

Symons, 30, ditahan oleh pemberontak Houthi di Yaman barat daya bersama dengan istrinya yang berasal dari Yaman karena dicurigai melakukan spionase, yang dibantah keras oleh keluarganya.

Kementerian Luar Negeri Oman mentweet bahwa mereka telah “berkoordinasi dengan otoritas terkait” di Yaman.

Symons dan 11 tahanan lainnya dibebaskan dan dipindahkan dari ibu kota Yaman Sanaa ke Muscat dengan pesawat milik Angkatan Udara Kerajaan Oman, tambahnya.

Dari 11 tahanan lainnya yang dibebaskan, Oman mengatakan tujuh orang India, satu orang Filipina, satu orang Indonesia, satu orang Myanmar dan satu orang Ethiopia.

Baca Juga: Hamas Serangan 3 Roket, Israel Geram Tutup Pintu Penyebarangan Jalur Gaza

Keluarga Symons mengatakan lengannya patah selama satu sesi interogasi dalam upaya untuk memaksa pengakuan, dan bahwa kesehatan fisik dan mentalnya telah menurun selama kurungan isolasi di ibukota Sanaa.

Istrinya telah dibebaskan dan dapat mengunjunginya secara berkala di penjara. Dia baru-baru ini menyuarakan keprihatinan atas kondisinya, menurut kakek Symons, Robert Cummings.

“Luke sedang mengalami neraka. Dia tidak mendapatkan perawatan medis, dan kami telah mundur, tidak maju, dengan pemerintah (Inggris) ini, ”kata Cummings kepada AFP melalui telepon pada bulan Februari dari rumahkeluarga di Cardiff.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: Alarabiyanews

Tags

Terkini

Terpopuler