Di Tengah Usaha Damai, Begini Kondisi Ukraina yang Diklaim Sudah Puluhan Ribu Warga Tewas

29 Maret 2022, 10:40 WIB
Orang-orang berkumpul di dekat blok flat yang hancur di kota selatan mariupol yang terkepung /Reuters/

MEDIA PAKUAN - Mengingat invasi Rusia ke Ukraina telah menyebabkan banyak kehancuran hingga ribuan orang tewas, perjanjian damai kini terus diupayakan.

Menjelang pembicaraan damai tatap muka baru dengan Rusia di Turki, kini Pejabat Ukraina kembali mengonfirmasi kepada AFP, bahwa sekitar 5.000 orang telah dimakamkan di kota Mariupol namun penguburan terpaksa harus terhenti.

"Penguburan berhenti 10 hari yang lalu karena penembakan yang terus berlanjut," Tetyana Lomakina, seorang penasihat presiden yang sekarang bertanggung jawab atas koridor kemanusiaan.

Baca Juga: Tak Hanya Rudal, Musuh Kirimkan Serangan Siber untuk Ganggu Telekomunikasi di Ukraina

Sementara itu Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Ganna Malyar menyebut tujuan Rusia ialah menaklukkan Kyiv.

"Musuh mencoba menerobos koridor di sekitar Kyiv dan memblokir rute transportasi. Menaklukkan Kyiv pada dasarnya adalah merebut Ukraina, dan ini adalah tujuan mereka." ucapnya.

Karena korban sipil terus meningkat, PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa badan global hingga kini terus mengupayakan gencatan senjata kemanusiaan antara Rusia dan Ukraina.

Guterres mengaku telah meminta kepala kemanusiaan PBB Martin Griffiths untuk mengeksplorasi dengan pihak-pihak yang terlibat kemungkinan kesepakatan dan pengaturan untuk gencatan senjata kemanusiaan di Ukraina.

Baca Juga: Duh! Pemotor Masuk Jogging Track Lapang Merdeka Kota Sukabumi Bikin Achmad Fahmi Geleng-geleng Kepala

Ukraina sendiri mengklaim bahwa sekitar 20.000 warganya telah terbunuh dalam invasi Rusia yang telah berlangsung sebulan.

Sedangkan mereka yang mengungsi dan memutuskan meninggalkan rumah ada sekitar 10 juta. Selain itu, beberapa kota juga masih terancam pengeboman oleh Rusia. ***

Editor: Siti Andini

Sumber: Korea Times

Tags

Terkini

Terpopuler