MEDIA PAKUAN - India dan Uni Emirat Arab (UEA) pada hari Jumat, 18 Februari 2022 lalu telah menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA).
Perjanjian tersebut untuk pengurangan tarif dan memberikan akses yang lebih mudah dari India ke UEA.
Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) antara India dan UEA ini di harapan mulai berlaku dalam waktu sekitar 60 hari.
Baca Juga: Kue Bawang Pemberian Mama Fadly Faisal Tinggal Setoples, Marissya Icha Beri Kode pada Dewi Zuhriati?
Baca Juga: Ngenes! Marissya Icha Lebih Memilih Fadly, Frans Faisal Bilang Begini
Dengan penandatangan Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) ini diharapkan dapat meningkatkan nilai dari perdagangan antara dua negara tersebut.
Saat ini nilai perdagangan kedua negara tersebut adalah sekitar $60 miliar. Diharapkan dengan adanya FTA diharapkan dapat meningkat menjadi $100 miliar dalam waktu 5 tahun.
Baca Juga: Jerman Sindir Rusia Terkait Genosida di Donbass, Olaf Scholz: Lelucon Yang Mengelikan
Setelah 88 hari bernegosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi komprehensif akhirnya ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Perjanjian tersebut mencakup beberapa bidang termasuk barang jasa, produser, pengadaan pemerintah, hak kekayaan intelektual dan e-commerce.
Baca Juga: Aktivitas Terganggu Nyeri Encok! Cepat Atasi dengan Konsumsi Buah Ini, Dijamin Manjur
Piyush Goyal selaku Menteri Perdagangan dan Industri India mengatakan bahwa perjanjian tersebut mencakup beragam keuntungan ekonomi dan peluang bisnis dan bersiap memasuki era keemasan.
Kedua negara mengadakan pertemuan bilateral dengan delegasi UEA yang dipimpin oleh Menteri Ekonomi Abdulah Bin Touq dan Menteri Negara Perdagangan Luar Negeri, Thani Al-Zeyoudi.
Baca Juga: Rachel Vennya dan Niko Al Hakim Kompak Jaga Sang Anak yang Tengah Sakit, Kemungkinan Rujuk?
"Kedua negara memasuki era keemasan kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan penandatanganan CEPA India-UEA,’cuit Goyal dalam akun twitternya,"katanya.
Perdagangan bilateral antar kedua negara mencapai $43,3 miliar pada tahun 2020-2021, dimana pada tahun sebelum pandemic menyerang di tahun 2019-2022 perdagangan kedua negara diperkirakan mencapai $59 miliar.***