Network
MEDIA PAKUAN - Pertempuran sengit antara pasukan pemerintah Yaman dan gerilyawan Houthi berlangsung di distrik Abs kota Harad dekat perbatasan Arab Saudi.
Sumber militer setempat mengatakan, sedikitnya 156 gerilyawan Houthi tewas dalam pertempuran yang telah berlangsung selama dua hari terakhir di provinsi Hajjah di utara Yaman,
"Sebanyak 106 gerilyawan tewas pada hari Jumat dalam pertempuran dengan angkatan bersenjata pemerintah di Harad," kata sumber di garis depan di Harad utara
"Sebanyak 106 gerilyawan tewas pada hari Jumat dalam pertempuran dengan angkatan bersenjata pemerintah di Harad," kata sumber di garis depan di Harad utara
Baca Juga: Ramalan 6 Shio Hari Ini, Minggu 20 Februari 2022: Shio Kerbau Tidak Memberikan Hasil yang Progresif
Koalisi pimpinan Arab Saudi membombardir kawasan tersebut. “Puluhan kendaraan milisi Houthi juga dibom oleh serangan udara koalisi,” tambah sumber itu.
Menurut sumber militer pemerintah, pertempuran di Harad meletus setelah milisi Houthi mengusir tentara pemerintah keluar kota dan menewaskan lebih dari 60 tentara dan melukai 140 lainnya.
Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini 20 Februari 2022: ANTV, SCTV, INDOSIAR, dan METRO TV
Di distrik Abd, Yaman yang didukung oleh pesawat-pesawat tempur koalisi pada hari Kamis memukul mundur milisi Houthi yang bergerak menuju posisi tentara Yaman.
"Tentara juga menembak jatuh 10 drone bermuatan bom, Lima puluh orang Houthi tewas di tempat dan puluhan gerilyawan terluka," sumber militer lain di garis depan daerah Bani Hasan di Abs utara.
Di distrik Abd, Yaman yang didukung oleh pesawat-pesawat tempur koalisi pada hari Kamis memukul mundur milisi Houthi yang bergerak menuju posisi tentara Yaman.
"Tentara juga menembak jatuh 10 drone bermuatan bom, Lima puluh orang Houthi tewas di tempat dan puluhan gerilyawan terluka," sumber militer lain di garis depan daerah Bani Hasan di Abs utara.
Perang saudara berlangsung sejak 2014 ketika milisi Houthi yang didukung Iran menguasai beberapa provinsi utara dan memaksa pemerintah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang didukung Arab Saudi keluar dari ibu kota Sanaa.***
