Dipicu Lonjakan Omicron, Kematian di Amerika Serikat Tembus 900 Ribu Jiwa: Didominasi Pasien Tak Divaksin

5 Februari 2022, 13:52 WIB
Ilustrasi Covid-19 dia Amerika Serikat yang mencapai 900.000 kematian Akibat COVID-19 //Pexels/

MEDIA PAKUAN - Amerika Serikat pada 4 Februari mencapai tonggak sejarah baru Covid-19. Kali ini dengan jumlah kematian komulatif negara tersebut melebihi 900 ribu.
 
Sejak 12 Desember lalu, jumlah kematian akibat Covid-19 di Amerika Serikat telah menandai peningkatan sebanyak lebih dari 100 ribu.
 
Baca Juga: Berhasil Terekam Kamera, Tenyata Masih Ada Jemaah Umroh yang Lakukan Sangat Terlarang Ini
 
Baca Juga: Kisah Sopir Indonesia yang Kaget Karena Disuruh Datang ke Kamar Madam Arab Saudi, Ini yang Sebenarnya Terjadi
 
Baca Juga: Disarankan Bantu Ukraina Hadapi Perang Rusia, Warga Jerman Tolak Ikut Campur
 
Hal tersebut juga bertepatan dengan lonjakan infeksi Covid-19 dan rawat inap yang didorong oleh varian virus Omicron yang disebut-sebut sangat menular.
 
Pada awalnya, Omicron dikatakan tidak menyebabkan penyakit yang sangat serius dibanding Delta, meskipun Omicron jauh lebih menular.
 
Namun, saat ini telah banyak kasus Omicron memicu lonjakan pasien rawat inap. Sehingga membebani banyak sistem perawatan kesehatan di Amerika Serikat dalam beberapa pekan terakhir.
 
Baca Juga: Gemparkan Umat Muslim Dunia! Keluar Asap di Depan Ka'bah, Apa yang Sebenarnya Terjadi, kok Bisa?
 
Menurut para ahli, orang yang tidak divaksinasi dan orang-orang yang memiliki kesehatan kronis menjadi penyumbang sebagian besar pasien Omicron yang membutuhkan rawat inap.
 
Selain itu menurut data yang ditunjukkan, Omicron mungkin telah menyerang Amerika Serikat lebih keras daripada negara-negara lain
 
Melansir dari CNA pada hari Jum'at, jumlah kematian orang Amerika Serikat akibat Covid-19 sejak kasus pertama telah mencapai 904.228 lebih dari seluruh populasi.
 
Baca Juga: Kisah TKI yang Disayang Gadis Arab Saudi Karena Sering Melayani dengan Cara Ini
 
Dalam sebuah pernyataan presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengatakan bahwa, "sekitar 250 juta orang Amerika telah menerima setidaknya satu suntikan, dan sebagai hasilnya kami telah menyelamatkan lebih dari 1 juta nyawa orang Amerika."
 
Menjelang pelantikan Joe Biden pada Januari 2021, dia memimpin peringatan nasional yang dilakukan untuk menghormati 400 ribu orang Amerika yang tewas karena COVID-19.
 
Dalam hal kasus kematian akibat Covid-19 per kapita, Amerika Serikat berada di peringkat ke-20. Sedangkan Peru dan Rusia menjadi negara 2 teratas.
 
Baca Juga: Thariq Disebut Jadi Calon Bapak, Fuji Akui Takut Bahas Nikah
 
Beberapa pejabat kesehatan masyarakat mengatakan bahwa, ketika wabah Omicron surut dan rawat inap menurun, pandemi dapat memasuki fase baru di Amerika Serikat dan di tempat lain.
 
Kasus Covid-19 yang dikonfirmasi secara nasional sekarang rata-rata mencapai 354 ribu dalam sehari. Menurun setengah dari yang dilaporkan kurang dari 2 minggu lalu dan dari puncak hampir 806 ribu infeksi sehari pada 15 Januari.
 
Namun, para pejabat perusahaan mengatakan bahwa masih banyak kasus infeksi tidak terhitung karena terdeteksi oleh alat pengujian di rumah tetapi tidak dilaporkan ke otoritas kesehatan masyarakat.
 
Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Meletus 2 Kali di Sabtu Pagi, Ini Kata PVMBG
 
Saat ini, negara bagian yang melaporkan kasus per kapita paling baru adalah Alaska, Kentucky, negara bagian Washington, Carolina Selatan, dan Dakota Utara, Selama 7 hari terakhir.
 
Rawat inap Covid-19 di AS saat ini pada hari Kamis sudah mencapai 117 ribu, mengalami penurunan dibandingkan dengan laporan sebelumnya yang hampir 153 ribu pada 20 Januari.***
 
 
Editor: Ahmad R

Sumber: www.channelnewsasia.com

Tags

Terkini

Terpopuler