Jepang Marah, Ramalan Zodiak Hinoe - Uma Dituduh Penyebab Turunnya Angka Kelahiran 'Mistik'

10 September 2021, 11:51 WIB
Jepang Marah, Ramalan Zodiak Hinoe - Uma Dituduh Penyebab Turunnya Angka Kelahiran 'Mistik' /Ilustrasi Pixabay/

MEDIA PAKUAN - Jepang merupakan negara maju. Namun, yang namanya takhayul setiap negara tentu masih ada orang mempercayainya.

Seperti halnya, Pada tahun 1966 silam lalu. Jepang mengalami penurunan angka kelahiran setelah bertahun-tahun memiliki angka kelahiran yang stabil.

Hinoe-Uma pun dituduh jadi penyebabnya, namun, apa sih sebenarnya “Hinoe-Uma” itu?

Melansir dari Japanesnews. Hinoe-Uma adalah salah satu dari sekian takhayul yang dipercaya orang Jepang.

Baca Juga: Segera Menikah, Ria Ricis Kenalkan Teuku Ryan Pada Almarhum Papa

Hinoe -Uma dipercaya warga jepang sebagai ramalan, ramalan ini tentunya dipengaruhi dengan penanggalan zodiak China, dimana 12 binatang menjadi simbol penanggalannya. 

Nah tahun-tahun ini juga memiliki lima elemen, yaitu kayu, api, tanah, besi, dan air. Bersama, kedua system ini membentuk 60 kombinasi sistem berbeda.

Hinoe-Uma ini dipercaya terjadi setiap 60 tahun sekali, menjadi kombinasi ke-43 dari siklus sexagenary (siklus usia lanjut)si takhayulnya mengatakan bahwa seorang wanita yang lahir di tahun Hinoe-Uma akan memiliki sifat yang keras dan dapat membunuh suaminya sendiri.

Dengan kata lain Hinoe-Uma merupakan “tahun kuda api” yang teakhir terjadi pada 60 tahun lalu, tahun 1966.

Baca Juga: Belasan Tahun Bekerja Yati Bisa Melaksanakan 4 Kali Ibadah Haji, Berikut ini Kisah TKW Beruntung di Kota Mekah

Isi takhayulnya sendiri aneh dan terdengar bodoh, namun faktanya orang-orang Jepang mempercayainya dan memutuskan untuk tak memiliki bayi pada tahun 1966, membuat penurunan kelahiran hingga 25% dari tahun 1965.

Di tahun Hinoe-Uma itu, jika ada yang melahirkan bayi perempuan akan dikutuk dengan sifat keras yang dapat membunuh suaminya.

Mungkin tidak juga, karena nampaknya para orang tua akan lebih khawatir dengan kesempatan menikah putrinya.

Kekhawatiran itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, saat itu perjodohan merupakan hal umum di Jepang. Keluarga dari kedua belah pihak akan bertemu dengan membawa foto putra dan putri mereka dengan harapan berakhir dalam pernikahan.

Baca Juga: Trauma Kucing, Ashanty Malah Kena Jahil Aurel dan Atta hingga Lari Terbirit-Birit

Kini, praktik ini memang hampir tak ditemukan di Jepang, namun pada beberapa dekade sebelumnya, orang-orang bisa panik jika akta kelahiran putri mereka menujukkan tahun 1966 dan membuat mereka sulit mendapatkan suami.

Lantas, apakah teori Hinoe-Uma masih dipercaya oleh orang Jepang modern? Mungkin kita akan segera mendapatkan jawabannya pada tahun 2026 mendatang, di tahun Hinoe Uma selanjutnya.

Jepang memang telah berkembang maju jika dibandingkan dengan tahun 1966 silam. Namun yang namanya takhayul, pasti tetap memiliki efek yang kuat terhadap perilaku orang-orang.

Hanya tinggal 4 tahun lagi menjelang 2026. Apakah penurunan angka kelahiran Jepang yang kini sudah memprihatinkan akan semakin parah pada 2026 mendatang karena Hinoe Uma? Kita lihat saja nanti.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Tags

Terkini

Terpopuler