Presiden AS Berencana Akan Menarik 2.500 Pasukan dari Afghanistan

14 April 2021, 10:26 WIB
ilusrasi/Presiden AS Joe Biden Berencana Akan Menarik 2.500 Pasukan dari Afghanistan /tangkap layar / Reuters

MEDIA PAKUAN - Para pejabat AS mengatakan Presiden Joe Biden berencana akan menarik tentara yang tersisa di Afganistan pada 11 September 2021 mendatang.

Saat ini terdapat sekira 2.500 tentara AS di Afghanistan, 20 tahun setelah serangan al-Qaeda yang memicu perang terpanjang di Amerika.

Sekira 2.400 anggota tentara AS telah tewas dalam proses konflik Afghanistan dan ribuan lainnya terluka.

Kabar terkait rencana untuk penarikan tentara sama ketika komunitas intelijen AS merilis pandangan suram untuk Afghanistan.

Baca Juga: BLT UMKM 2021 Akan Cair Namun NIK KTP Tidak Terdaftar di eform.bri.co.id Segera Cek Penyebabnya

Baca Juga: Update! Token Listrik Gratis 100% April 2021 Berubah Menjadi Diskon, Inilah Mekanismenya

Selain itu diperkirakan untuk tahun ini memiliki peluang rendah untuk kesepakatan damai dan menekankan bahwa pemerintahnya akan berjuang untuk menahan pemberontakan Taliban jika AS koalisi yang dipimpin menarik dukungan.

Keputusan yang diambil Biden untuk penarikan tentara akan melewatkan batas waktu yang telah disetujui Taliban dengan Donald Trump sebelumnya yaitu 1 Mei.

Para pemberontak mengancam akan melanjutkan permusuhan terhadap pasukan asing jika tenggat waktu itu terlewat.

Tetapi Biden masih akan menetapkan tanggal penarikan jangka pendek, yang berpotensi meredakan kekhawatiran Taliban.

Baca Juga: Ingin Tahu 8 Smartphone Realme Dengan Kualitas Kamera Terbaik, Cek Inilah Spesifikasinya

Baca Juga: Pendaftaran CPNS 2021 Segera Dibuka,Simak dan Lengkapi Dokumennya

Gedung putih mengatakan Pemimpin Demokrat akan mengumumkan keputusannya secara terbuka pada Rabu.

Seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan penarikan akan dimulai sebelum 1 Mei dan bisa selesai jauh sebelum batas waktu 11 September. Secara signifikan, ini tidak akan tunduk pada kondisi lebih lanjut, termasuk keamanan atau hak asasi manusia.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin diperkirakan akan membahas keputusan itu dengan sekutu NATO di Brussel pada Rabu, kata sumber.

Keputusan Biden menunjukkan dia telah menyimpulkan bahwa kehadiran militer AS tidak akan lagi menentukan dalam mencapai perdamaian abadi di Afghanistan, asumsi inti Pentagon yang telah lama mendukung penempatan pasukan Amerika di sana.

"Tidak ada solusi militer untuk masalah yang mengganggu Afghanistan, dan kami akan memfokuskan upaya kami untuk mendukung proses perdamaian yang sedang berlangsung," kata pejabat senior pemerintah itu yang dikutip Media Pakuan dari Reuters.***  

Editor: Iing Nuryasin

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler