BMKG akhirnya, menepis informasi tersebut tidak benar alias Hoaks.
Fakta yang benar adalah, pada 8 April 2024 mendatang, akan terjadi fenomena Gerhana Matahari Total (GMT).
Namun demikian Indonesia tidak terlewati jalur Totalitas GMT tersebut.
Gerhana dapat diamati di Amerika Utara, Amerika Serikat, Meksiko, Amerika Serikat bagian tengah dan Canada bagian timur.
Gerhana akan terjadi selama beberapa jam. Dilansir dari Nationaleclipse Kota yang terlewati jalur GMT dengan Durasi Totalitas terpanjang adalah selama 4 menit 26 detik.
Hal serupa diungkap Kominfo jika informasi gelapnya bumi pada 8 April mendatang adalah hoaks.
Faktanya, Ahli Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin menjelaskan informasi yang beredar tersebut adalah keliru.
Termasuk juga istilah Photon Belt atau Sabuk Foton yang tidak diakui dalam ilmu sains.
Thomas menyebut fenomena yang justru akan terjadi pada 8 April 2024 mendatang adalah Gerhana Matahari Cincin yang akan dirasakan di beberapa negara diantaranya Canada dan Amerika Serikat.