Menarik! 5 Mitos Gerhana Bulan Negara, Mana Saja? Indonesia? Simak Yuk

- 25 Maret 2024, 14:19 WIB
Rangkuman cerita rakyat Kalarahu penuh pesan moral atau amanat, inilah sinopsis di balik mitos gerhana bulan dan gerhana matahari yang populer di Jawa
Rangkuman cerita rakyat Kalarahu penuh pesan moral atau amanat, inilah sinopsis di balik mitos gerhana bulan dan gerhana matahari yang populer di Jawa /pixabay/syaibatulhamdi

 

MEDIA PAKUAN - Badan Meteorologi Geofisika dan Klimatologi (BMKG), Gerhana Bulan merupakan peristiwa terhalangnya sinar Matahari oleh Bumi. Sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan jika dilihat dari Bumi.

Fenomena gerhana bulan total tentu menarik banyak orang untuk disaksikan. Maklum saja, gerhana adalah salah satu fenomena alam yang tak terjadi setiap saat.

Hal yang sangat dilarang ketika melihat gerhana matahari total adalah menatap langsung ke arah matahari tanpa pelindung khusus. Pelindung khusus tidak hanya digunakan pada mata, melainkan juga pada beragam alat optik

Terlepas dari itu semua, di masyarakat Indonesia ada banyak mitos atau kepercayaan seputar gerhana.
 
Mulai dari munculnya iblis pelahap bulan hingga keyakinan munculnya berbagai penyakit berbahaya.
 
Baca Juga: Jangan Ngacir Sebelum Witir Bersama Imam, Begini Ternyata Pahalanya !

Tentunya, mitos-mitos ini bukan untuk dipercaya sepenuhnya. Mitos ini bisa digunakan sebagai pelajaran kehidupan dan menambah khazanah ilmu pengetahuan.

Berikut ini mitos-mitos gerhana Bulan yang ada di beberapa negara:

1. Naga yang Haus Darah

masyarakat Tionghoa memiliki mitos bahwa warna merah pada bulan yang hampir menyerupai darah saat gerhana disebabkan oleh naga yang haus darah.
 
Naga akan turun ke bumi untuk memangsa manusia. mitos tentang seekor Naga yang menelan matahari yang pernah diyakini oleh masyarakat Tiongkok kuno.
 
Mereka percaya bahwa kegelapan dari gerhana matahari disebabkan oleh Naga langit, yang menelan matahari dan bulan.

Biasanya untuk mengusir sang Naga, masyarakat di Cina kemudian membunyikan petasan. Cara lainnya yakni dengan menggelar pertunjukan seni sampai bulan kembali seperti semula.

2. Tanda Bencana

Di negeri para dewa yakni Yunani, dahulu Masyarakat Yunani Kuno percaya bahwa gerhana merupakan kemarahan dari para dewa.
 
Selain itu, kedatangan gerhana juga dipercaya sebagai tanda dari adanya bencana dan kerusakan.
Baca Juga: Digoda oleh Wanita Arab Saudi di Dalam Kamar Hotel! Inilah yang Dilakukan oleh TKI

3. Perempuan Hamil Harus di Dalam Rumah

Sebagian masyarakat seperti di Meksiko, India, hingga Indonesia pernah mempercayai mitos bahwa selama terjadi gerhana bagi perempuan hamil tidak boleh berada di luar rumah.
 
Bahkan mereka dianjurkan membawa gunting sebagai bentuk keamanan apabila terjadi sesuatu yang dianggap mengganggu kehamilan.

4. Jaguar Memakan Bulan

Suku Inca di daratan Peru beranggapan bahwa fenomena ini terjadi karena jaguar memakan bulan, maka dari itu gerhana bulan total kerap berwarna merah akibat 'darah' dari bulan.


5. 20 Hewan Piaraan dan Kondisi Sakit
 

Suku Hupa dari Amerika percaya bahwa Bulan memiliki 20 hewan piaraan, yang jika tidak diberi makan akan menyerangnya dan mengakibatkan terjadinya gerhana.

Sementara menurut Suku lain di Amerika yakni Suku Luiseño beranggapan bahwa gerhana merupakan tanda bahwa Bulan sedang jatuh sakit, sehingga mereka bernyanyi untuk memulihkannya.***


 





 
 
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: medsos


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x