Waduh!Dampak Covid-19 Kunjungan ke Taman Nasional Komodo Berkurang Picu Aktivitas Komodo Lebih Aktif

- 23 November 2020, 17:29 WIB
Komodo
Komodo /Pikiran-Rakyat/


MEDIA PAKUAN-
Akibat pandemi Covid-19 kunjungan serta aktivitas manusia di Taman Nasional (TN) Komodo berkurang.

Ternyata mempengaruhi aktivitas komodo di daerah tersebut sehingga menjadi lebih aktif dan dapat kembali berubah ketika terjadi kembali interaksi tinggi dengan wisatawan.
 
Baca Juga: Mardani Ali Sera Minta Pengelola Objek Wisata Lakukan Strategi Pencegahan Penyebaran Covid-19

Hal itu berdasarkan hasil penelitian dari sejumlah peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
 
Baca Juga: Wow! Satu Juta Masker di Kabupaten Sukabumi Disebar. Raden Gani: Bentuk Ihtiar Cegah Wabah Covid-19

Dr. Mirza Kusrini pengajar di Departemen Konservasi Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, IPB University. Menyampaikan hasil penelitiannya.

"Olahan data sementara menunjukkan bahwa sekarang komodo yang ada di Loh Buaya cenderung bergerak lebih aktif dibandingkan ketika 2019," katanya. 

Hal tersebut disampaikan dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi IV DPR RI tentang pembangunan fasilitas wisata di Loh Buaya, Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur (NTT).
 
 
 
Yang mana rapat dengar tersebut dipantau virtual dari Jakarta pada Senin, 23 November 2020.

Pada 2019, ketika pariwisata masih berjalan dengan frekuensi aktivitas manusia yang tinggi, komodo di daerah Loh Buaya cenderung berdiam di tempat yang sama.

Hal itu berbeda dengan yang terjadi saat ini ketika mereka menjelajah ke daerah lain.

Komodo yang berada di Loh Buaya, memang cenderung lebih terbiasa dengan manusia, kata Mirza, memaparkan beberapa temuan hasil penelitian tersebut.
 
Baca Juga: Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di NTT Terbilang Tinggi

"Justru kami sebagai orang-orang yang bergerak di bidang konservasi satwa liar kami tidak bahagia dengan itu. Inginnya satwa liar harus tetap liar, jadi tidak boleh terlalu dekat dengan manusia," ujar Dia.

Dia menganjurkan agar terjadi pengurangan interaksi manusia terutama wisatawan dengan komodo yang ada dikawasan tersebut.

Selain aktivitas komodo, peneliti IPB juga menemukan bahwa kondisi populasi dan habitat di TN Komodo masih dalam kondisi terjaga.
 
Baca Juga: Gubernur Papua Barat: Pegununguan Arfak Berpotensi jadi Wisata Unggulan

Bahkan jumlahnya saat ini mengalami kenaikan dari 2.897 ekor pada 2018 sekarang diperkirakan terdapat sekitar 3.022 ekor komodo.

Dalam kesempatan itu, dia juga mengingatkan bahwa komodo tidak hanya berada di daerah kawasan taman nasional tapi terdapat juga di daerah lain.

"Kami harapkan mendapat perhatian yang lebih banyak, karena selama ini orang kami lihat lebih banyak perhatian ke komodo di dalam TN. Padahal di luar TN ada juga komodo, dan mereka tidak terlalu diperhatikan," kata Mirza.
 
Baca Juga: Akibat COVID-19 Pengelola Destinasi Wisata di Bandung Hanya Bisa Gigit Jari

Para peneliti juga memperingatkan masih adanya potensi ancaman terhadap spesies yang dilindungi tersebut.*** 


Sumber: Antara

Editor: Ahmad R

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x