MEDIA PAKUAN - Dalam kehidupan sehari-hari, gula telah menjadi bagian tak terpisahkan dari diet kita. Mulai dari makanan ringan hingga minuman bersoda, gula telah menyusup ke dalam berbagai aspek makanan modern.

Namun, dibalik kelezatan manisnya, ada bahaya yang mungkin terabaikan.

Diabetes mellitus:

Wabah Abad Modern

Diabetes Mellitus, terutama Tipe 2, telah menjadi epidemi global yang berdampak buruk. Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan terganggunya kadar gula darah, yang pada gilirannya dapat menyebabkan resistensi insulin.

Hal ini memicu perkembangan diabetes tipe 2, yang dapat mengakibatkan komplikasi serius seperti gagal ginjal, kebutaan, bahkan amputasi.

Baca Juga: Putri Anne Berang, Warganet Minta Rujuk dengan Arya Saloka: Plaform Gw Aja di Blok

Obesitas:

Lemak yang Tersembunyi

Gula tidak hanya bertanggung jawab atas peningkatan risiko diabetes, tetapi juga menyebabkan obesitas. Konsumsi gula berlebihan seringkali berakibat pada peningkatan asupan kalori tanpa nilai gizi yang signifikan.

Lemak yang disimpan akibat kelebihan kalori ini tidak hanya mengganggu penampilan fisik, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit jantung, kanker, dan gangguan lainnya.

Baca Juga: Tuai Pujian, Ruri Vokalis Band Republik Jualan Dukuh: Bantu Dongkrak Ekonomi Pedagang Dukuh: Benarkah?

Ketergantungan:

Manis yang Merusak Kesehatan Mental

Ketergantungan pada gula sering kali dianggap sepele, namun dapat memiliki dampak yang serius pada kesehatan mental seseorang.

Konsumsi gula yang berlebihan dapat memicu perubahan suasana hati yang cepat, gejala kecemasan, dan bahkan depresi.

Ketika efek manisnya menghilang, seseorang dapat merasa lelah dan lelah, menciptakan siklus ketergantungan yang sulit untuk berhenti.

Solusi:

Baca Juga: Waspada! Gula Ancam Kesehatan Anak-anak: Obesitas hingga Ancam Gigi Sejak Dini

Langkah Kecil Menuju Kesehatan

Meskipun bahaya gula tampak menakutkan, langkah-langkah kecil dapat membantu mengurangi risikonya. Pertama, meningkatkan kesadaran akan sumber-sumber gula yang tersembunyi dalam makanan dan minuman.

Kedua, mengganti gula olahan dengan pilihan alternatif yang lebih sehat, seperti pemanis alami atau buah-buahan segar. Dan yang terakhir, mengadopsi gaya hidup yang lebih aktif dengan olahraga teratur dapat membantu mengurangi efek negatif konsumsi gula.***