Tempat 'Pacaduan' di Walungan Cimanuk yang Terkenal Angker

- 1 Oktober 2020, 17:49 WIB
Walungan Cimanuk Kabupaten Garut
Walungan Cimanuk Kabupaten Garut /Mediapakuan.com/

Versi lain, dibunuh karena melawan.
Sejak saat itu, muncullah “pacaduan” yang dilontarkan seorang tetua setempat. Leuwi Gombong “cadu” didatangi pejabat.

Baca Juga: Dampak COVID-19 Jumlah Pengaduan ke Disnaker Depok Meningkat Didominasi Korban PHK

Juga “pacaduan” setiap wanita penduduk di situ, “cadu” menyeberang di Leuwi Gombong.
Padahal, sebelum terjadi peristiwa memalukan dan memilukan, Leuwi Gombong menjadi lokasi pavorit Kangjeng Dalem (Garut) untuk “macangkrama”. Menghibur diri bersama anak istri, sanak keluarga, para pembesar dan bawahan, berpesta menangkap ikan.

Pesta rakyat tujuh hari tujuh malam dengan “botram” bakar, cobek, dan pepes ikan Cimanuk yang gurih lezat.

Pacaduan lain berupa ucapan, konon terjadi tahun 1950-an. Seorang pemancing yang sial, mencangkung hingga pagi dan petang, marah-marah.

Baca Juga: KPK Periksa Tiga Saksi Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan RTH di Pemkot Bandung

Memukul-mukulkan pancing ke permukaan sungai sambil mencaci maki seluruh isi Sungai Cimanuk. Kata-kata “haram jadah”, “goblog” dan sejenisnya terlontar tanpa sadar.

Menganggap Sungai Cimanuk miskin dan kikir. Sehingga tak ada seekor ikan pun tertangkap oleh pancingnya.
Tiba-tiba, di tengah keremangan senja, air lubuk Sungai Clmanuk, bergolak. Seperti mendidih. Menimbulkan bunyi gemuruh.

Dan dari tengah lubuk, muncul seekor ikan hitam sebesar “lisung”. Kepalanya berduri. Matanya menyala. Mulutnya terbuka. Menampakkan gigi-gigi runcing siap menerkam.

Baca Juga: Polisi Sambangi Rumah Warga di Karawang Agar Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan

Halaman:

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah